VIVAnews - Sir Alex Ferguson boleh menjadi manajer tersukses di Liga Inggris saat ini. Tapi tak sedikit yang menganggap Arsene Wenger lah yang pantas menjadi manajer paling jenius. Sayangnya, kebijakan klub yang membuat manajer asal Prancis ini terbilang miskin gelar.
Ya, kebijakan The Gunners yang lebih mengedepankan segi keuntungan rupanya menjadi hambatan bagi seorang Wenger. Banyak pemain-pemain bintang yang telah dipoles Wenger harus pergi meninggalkan Arsenal demi segepok uang.
Tentu masih segar dalam ingatan saat sederet bintang macam Patrick Vieira, Thiery Henry, Mathieu Flamini satu per satu meninggalkan Wenger. Kini Wenger kembali harus menapaki kompetisi Liga Inggris dengan tenaga-tenaga muda yang dimilikinya.
Kesabaran ada batasnya. Hal itu pula yang diyakini mantan anak asuh Wenger, Fredrik Ljungberg, bahwa manajer Arsenal ini akan hengkang jika Arsenal tak kunjung serius menciptakan tim kelas dunia.
Ljungberg tentu sangat paham dengan karakter mantan pelatihnya itu. Mantan striker timnas Swedia ini yakin Wenger akan meninggalkan Emirates jika manajemen klub tak total mendukungnya.
"Saya tahu dia seorang juara. Wenger selalu ingin menang dan saya tahu sekarang dia tidak bahagia di Arsenal," ujar Wenger seperti dilansir Mirror, Selasa, 24 Maret 2009.
Winger yang kini berlaga di Liga Amerika Serikat (MLS) bersama Seattle Sounders FC ini menilai hanya satu cara untuk bisa membuat Wenger bertahan di Arsenal. Tak lain berupa dukungan dana guna mewujudkan ambisi Wenger.
"Jika dia mendapat kesempatan disebuah tempat yang memanjakannya dengan dana besar yang dapat mewujudkan ambisinya memenangkan sesuatu, mungkin dia pergi sangatlah mungkin," ujar winger 31 tahun ini.
"Kalau Anda melihat uang yang dikeluarkan Arsenal, sebenarnya mereka tidak mengeluarkan banyak sebelumnya. Itu yang membuat tekanan lebih buat Wenger," tambahnya.
Ljungberg pantas peduli dengan kondisi yang dialami mantan manajernya itu. Pasalnya, selama membela The Gunners dari 1998 hingga 2007, sosok Wengerlah yang membuat nama Ljungberg bersinar.
Selama berkostum The Gunners, Wengerlah yang mewujudkan ambisinya merengkuh gelar dua kali gelar Liga Inggris dan tiga Piala FA. Tak heran jika winger yang telah memperkuat timnas Swedia di 75 laga ini sangat mengidolakan Wenger.
"Wenger manajer terbesar. Tentu sangat mengecewakan hingga saat ini ia tidak mampu mempersembahkan yang terbaik, sungguh menyedihkan. Dalam karirku, dia sangat membantu banyak. Bagiku dia pelatih terbaik di dunia," tutup Ljungberg.
VIVA.co.id
30 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Uzbekistan 0-2 dalam semifinal Piala Asia U23 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Senin 29 April 2024 malam.
TImnas Indonesia U-23 kalah dari Uzbekistan pada semifinal Piala Asia U-23 2024. Skuad Garuda Muda semoat mencetak gol lebih dulu, tapi dianulir wasit
Chef de Mission (CdM) Indonesia di Olimpiade 2024 Paris, Anindya Bakrie memberi apresiasi kepada Indonesia U-23 yang bertanding di semifinal Piala Asia U-23 2024.
STY Kantongi Rahasia Keganasan Uzbekistan di Piala Asia U-23: Saya Tak Pernah Kalah dari Mereka
Liga Indonesia
29 Apr 2024
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) telah mengantongi kunci keganasan Uzbekistan di Piala Asia U23.
Afrika dan Eropa Lengkap! 26 Tim Ini Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025
Bola Sejagat
29 Apr 2024
Kuota peserta Piala Dunia Antarklub 2025 hampir sepenuhnya terisi. Dari 32 peserta, sebanyak 26 klub sudah memastikan diri lolos ke ajang yang akan digelar di AS.
Selengkapnya
Partner
4 Hero Marksman Terbaik di Gold Lane Untuk Pemula Push Rank Game Mobile Legends. 4 Marksman Jitu untuk Meraih Kemenangan di Gold Lane.
Menteri ATR/BPN dan Bupati Nobar Indonesia vs Uzbekistan Bersama Masyarakat Banyuwangi
Banyuwangi
sekitar 1 jam lalu
Menteri ATR/BPN dan Bupati Banyuwangi, nobar Indonesia vs Uzbekistan bersama masyarakat di Depan Pendopo, Sritanjung pada 29 April 2024.
Pada kegiatan tersebut,
Ninja-ninja kuat dari desa kecil dalam Naruto termasuk Hanzo, Nagato, Kakuzu, Hidan, Fu, Kimimaro, Konan, dan Jugo, masing-masing dengan keahlian unik mereka.
Kabuto tidak membangkitkan klan Uchiha dengan Edo Tensei. Teori meliputi kemungkinan tubuh di bawah kendali Danzo dan seleksi Kabuto berdasarkan kualitas dan dampak emosi
Selengkapnya
Isu Terkini