Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Liverpool akan menerbangkan Daniel Sturridge ke Amerika Serikat guna menjalani operasi pada betisnya setelah kembali mengalami masalah saat membela The Reds melawan Manchester United pada 22 Maret 2015 lalu.
Pelatih Liverpool, Brendan Rodgers mengakum keputusan itu dilakukan untuk menyelamatkan karier Sturridge. Baginya, keputusan ini sangat penting mengingat peranan striker berusia 25 tahun itu bagi tim asuhannya sangatlah vital.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Liverpool Sudah Temuka Pengganti Juergen Klopp
Pelatih Liverpool, Brendan Rodgers mengakum keputusan itu dilakukan untuk menyelamatkan karier Sturridge. Baginya, keputusan ini sangat penting mengingat peranan striker berusia 25 tahun itu bagi tim asuhannya sangatlah vital.
Ini merupakan kali kedua Sturridge menjalani operasi di Negeri Paman Sam. Sebelumnya, eks pemain Chelsea itu juga menjalani operasi yang sama pada Desember 2014. Di sana dia akan ditangani oleh ahli bedah ortopedi, Dr Peter Asnis, yang berada di Boston.
"Saya kira kami telah menemukan akar masalah yang dialami oleh Sturridge. Tim medis kami di sini kemudian menghubungi petugas medis di Amerika. Kami akan selalu memberi apa yang bisa diberikan kepadanya agar bisa kembali dalam kondisi fit," ungkap Rodgers seperti dilansir
Eurosport
.
Lebih jauh, pelatih asal Irlandia Utara itu membantah jika Sturridge dianggap memiliki masalah mental usai menderita cedera panjang. Rodgers justru memberikan penilaian berbeda karena melihat perkembangan sang pemain dalam latihan sebelumnya.
"Saya tidak yakin dia mengalami masalah mental. Dia sama seperti pemain lainnya yang selalu ingin terus bermain. Kami harus melakukan segala yang kami bisa untuk membawanya kembali ke lapangan latihan dan pertandingan," pungkasnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ini merupakan kali kedua Sturridge menjalani operasi di Negeri Paman Sam. Sebelumnya, eks pemain Chelsea itu juga menjalani operasi yang sama pada Desember 2014. Di sana dia akan ditangani oleh ahli bedah ortopedi, Dr Peter Asnis, yang berada di Boston.
