Sumber :
VIVA.co.id
- Nama Anthony Martial tengah jadi perbincangan setelah menjadi kunci penyerangan Manchester United dalam dua laga Premier League terakhir. Kok bisa?
Kesuksesan Martial mencetak 3 gol dalam 2 laga Premier League memang cukup mengejutkan. Pasalnya, pemain yang baru diboyong dari AS Monaco ini baru berusia 19 tahun. Tak aneh jika aksi pemuda ini bikin Premier League heboh.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Kesuksesan Martial mencetak 3 gol dalam 2 laga Premier League memang cukup mengejutkan. Pasalnya, pemain yang baru diboyong dari AS Monaco ini baru berusia 19 tahun. Tak aneh jika aksi pemuda ini bikin Premier League heboh.
Baca Juga :
Marcus Rashford Gantikan Kylian Mbappe di PSG?
Tetapi, Martial memang mengesankan kalau dilihat dari aksinya di atas lapangan. Golnya ke gawang Liverpool lewat aksi individu yang luar biasa, melewati Martin Skrtel sebelum tendangan melengkungnya menjadi gol.
Setelah itu, giliran gawang Southampton yang jadi korban. Tertinggal satu gol lebih dulu, Martial berhasil membawa MU akhirnya menang 3-2 dengan mencetak dua gol.
Proses gol tersebut menunjukkan ketenangan luar biasa dari pemain muda asal Prancis ini. Mengecoh dengan balik badan pada gol pertama, lalu Martial sukses memanfaatkan kesalahan Maya Yoshida dengan penyelesaian yang tenang.
Faktor ketenangan inilah yang jadi kelebihan Martial. Tidak terburu-buru dan mampu melakukan penyelesaian akhir yang efisien. Meski tidak kencang, tendangan melengkung nan mendatar jadi andalannya.
"Dia seperti yang Anda lihat di pertandingan, sangat kalem, sangat santai, sebuah pemain berbakat yang luar biasa," ujar kompatriotnya di MU, Morgan Schneiderlin, pada Reuters.
"Banyak pemain yang sedikit (terkejut) karena harga transfernya. Tapi, dia adalah pemain yang sangat cerdas, dan dia akan jadi pemain luar biasa dan masa depan Manchester United," tambah pemain yang satu tim dengannya di Timnas Prancis ini. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tetapi, Martial memang mengesankan kalau dilihat dari aksinya di atas lapangan. Golnya ke gawang Liverpool lewat aksi individu yang luar biasa, melewati Martin Skrtel sebelum tendangan melengkungnya menjadi gol.
