Eks Bintang MU Ungkap Metode 'Hairdryer' ala Alex Ferguson

Shinji Kagawa (kiri) dan Sir Alex Ferguson (kanan)
Sumber :
  • Independent.co.uk
VIVA.co.id
Harry Maguire Belum Pantas Jadi Kapten Manchester United
- Sosok pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson, akan senantiasa diingat dalam sejarah sepakbola dunia. Sepak terjang pria asal Skotlandia ini pernah mengharumkan nama armada Setan Merah di seantero dunia.

5 Pertemuan Terakhir MU Vs Tottenham, Hujan Gol dan Pembantaian

Dua gelar Liga Champions dan 13 gelar Liga Inggris jadi bukti tangan dingin pria kelahiran Glasgow, 31 Desember 1941 ini. Jeli, taktis, dan tegas, mungkin itulah hal yang jadi kunci sukses Ferguson menukangi MU selama hampir 3 dekade.
Marcus Rashford Gantikan Kylian Mbappe di PSG?


Salah satu pemain yang pernah menjadi anak asuh Ferguson adalah bintang Borussia Dortmund asal Jepang, Shinji Kagawa.


Kagawa pernah diboyong Ferguson ke Old Trafford di musim 2012/2013. Meski tak tampil gemilang bersama skuat Setan Merah, Kagawa ikut merasakan bagaimana sepak terjang Ferguson menangani MU saat itu.


Pemain 27 tahun ini mengenang sosok keras seorang Ferguson, yang diibaratkan dengan sebuah
hairdryer
(pengering rambut), saat berada di ruang ganti pemain. Kagawa juga merasakan bagaimana sentuhan Ferguson punya andil besar dalam karier sepakbolanya, meski hanya dalam waktu singkat.


"Dia biasanya meninggalkan pelatihan kepada staf pelatih. Hari itu atau lebih sebelum pertandingan, ia hanya muncul di stadion atau hotel," kenang Kagawa dilansir
Soccerway
.


"Meskipun saya sudah mendengar tentang
(hairdryer)
sebelum pergi ke Manchester, saya belum pernah melihat manajer yang berteriak keras. (Tapi) itu benar-benar seperti
hairdryer
, ia berteriak sangat keras dengan wajah yang sangat merah terutama kepada pemain inti," lanjutnya.


Lebih terkejutnya lagi, menurut Kagawa, Ferguson bahkan mampu meneriaki para pemain kelas dunia layaknya Wayne Rooney, Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Rio Ferdinand.


"Saat itu musim pertama saya, jadi mungkin saya sedikit diabaikan dan kepada saya dia tidak banyak berteriak. Faktanya bahwa, ia bisa berteriak pada pemain terkenal seperti, Rooney, Giggs, Scholes, dan Ferdinand, untuk menunjukkan kehadirannya," Kagawa meneruskan cerita.


"Para pemain harus menerimanya dan tidak bisa berkata apa pun, sehingga mereka sangat menghormatinya. Aura dan kekuatannya benar-benar hebat. Itu sebabnya, menurut saya, dia punya kemampuan untuk mengelola para pemain," tuturnya.


Ferguson akhirnya memutuskan pensiun dan menyerahkan kursi pelatih MU pada David Moyes pada 2013. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya