Ranieri Minta Pemainnya Kembali Menikmati Sepakbola

Pelatih Leicester City, Claudio Ranieri
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Yaya Toure Akhirnya Menyerah, Minta Agennya Diam
- Manajer Leicester City Claudio Ranieri, menyerukan agar para pemainnya kembali menikmati sepakbola, jelang pertemuan dengan Manchester City pada Rabu pagi, 30 Desember 2015. Mereka diminta kembali bermain lepas seperti pada awal musim.

Guardiola Diragukan, Xavi Turun Tangan

Kenyataan bahwa Leicester kini berada di puncak klasemen, memunculkan harapan tinggi untuk memenangkan titel Premier League. Tidak semua pemain mampu menghadapi beban dari harapan besar, itu yang dikhawatirkan berdampak negatif pada mental mereka.
Klopp Ternyata Pernah Kepincut Datangkan De Bruyne


Dilansir dari
Sports Mail
pada Selasa, 29 Desember, Ranieri adalah manajer senior dengan banyak pengalaman. Dia sangat paham, bagaimana tekanan akan terus meningkat setelah paruh musim. Dua laga Leicester terakhir menjadi peringatan baginya.


Leicester menang 3-2 melawan Everton pada 19 Desember. Walau menang, namun mereka juga kebobolan banyak gol. Ranieri sebagai seorang pelatih asal Italia, menerapkan filosofi permainan yang mengandalkan kuatnya pertahanan dan serangan balik.


Pada pertandingan selanjutnya, 26 Desember, Leicester mengalami kekalahan kedua saat menghadapi Liverpool. Ranieri dapat melihat, bagaimana para pemainnya tidak bermain disiplin karena grogi. "Anda tahu pendapat saya tentang ini (titel), kami bermimpi," kata Ranieri.


"Kami dalam kondisi baik, dan posisi yang bagus dengan 38 poin. Sekarang kami dapat berlanjut, tapi saya ingin melihat para pemain menikmatinya. Saya tidak tahu, kenapa kami begitu canggung. Kenapa? Bermain saja jangan khawatir. Jika kalah, maka kalah, begitu saja," ucapnya.


Leicester adalah tim yang baru musim lalu memperoleh promosi. Paruh musim menjadi masa yang krusial, karena dapat menjadi titik kulminasi. Skuad Leicester tidak terdiri dari para pemain bintang bernilai mahal. Mental jadi salah satu kunci keberhasilan mereka.


Sebagian besar pemain Leicester, terlihat canggung karena belum bisa menghadapi tekanan personal, akibat beban dari harapan yang tinggi. Sementara beberapa lainnya, seperti memiliki kepercayaan diri yang terlalu tinggi karena mendapat banyak perhatian.


Jamie Vardy dan Riyad Mahrez, muncul sebagai dua nama baru di dunia sepakbola, karena tampil luar biasa menjadi kunci kesuksesan Leicester. Mereka bukan pemain terkenal musim lalu. Tapi mereka punya potensi, dan kepercayaan diri membuat talenta mereka berkembang.


Riyad Mahrez dibeli Leicester dari klub kecil Prancis, dengan harga hanya £400.000 dan kini sudah dilirik banyak klub besar. Nilai transfernya kini, jika dibeli dari Leicester, diperkirakan bisa lebih dari £30 juta. Wajar jika Mahrez merasa sangat tersanjung, namun secara psikologis akan ada tekanan.


Gelandang timnas Aljazair itu terlihat sangat kecewa dan putus asa, seusai laga melawan Liverpool. Mahrez akan berusaha tampil impresif setiap laga, ambisi bagus untuk memotivasi dirinya. Namun kegagalan bisa menghancurkan mentalnya, mengganggu persiapan di pertandingan berikutnya.


Tugas Ranieri kini untuk mengingatkan para pemainnya, tentang siapa mereka di awal musim. Mereka harus tetap menjejak bumi, rendah hati dan berusaha menikmati sepakbola. Hasil positif terbukti datang, dari filosofi Ranieri yang dijalankan skuad Leicester pada awal musim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya