Legenda MU Ingatkan Lukaku Habis bila Gagal Jadi Mesin Gol

Striker Manchester United, Romelu Lukaku.
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson

VIVA.co.id – Legenda Manchester United Ryan Giggs mengingatkan Romelu Lukaku akan menghadapi tekanan besar menyandang nomor punggung 9 Manchester United. Menurut dia, banyak pemain besar sebelumnya gagal memenuhi harapan besar dengan menyandang nomor punggung itu.

Romelu Lukaku dalam Bidikan Klub Arab Saudi

"Alasan utama Jose (Mourinho, manajer MU) membeli Lukaku adalah untuk mencetak gol dan membawa Old Trafford dalam kemenangan," kata Ryan Giggs seperti dilansir Telegraph, Sabtu malam waktu Inggris, 22 Juli 2017 atau Minggu pagi waktu Indonesia, 23 Juli 2017.

Lukaku diboyong MU dari Everton dengan nilai transfer 90 juta pound atau setara Rp1,5 triliun. Jumlah yang fantastis, mengalahkan rekor transfer Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale ke Real Madrid.

Vlahovic dan Lukaku Bakal Bertemu di Laga Juventus vs Roma?

Menurut Giggs, menyandang nomor 9 alias menjadi ujung tombak akan menghadirkan tekanan bertubi-tubi. Meski MU punya penyerang seperti Juan Mata, Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Henrikh Mkhitaryan, tapi tekanan ke Lukaku akan dua kali lipatnya.

"Jadi tekanan terbesar akan ditimpakan ke Lukaku," ujarnya.

Kunci Sukses AS Roma Bungkam Napoli Versi Romelu Lukaku

Giggs mengaku tertarik dengan cara Mourinho menempatkan Lukaku di depan di-back up Martial dan Juan Mata atau Mkhitaryan. Menurutnya, itu skema yang tidak dilihatnya sebelumnya di MU.

"Jose adalah seorang pemenang dan akan melihat di mana sisi yang bisa ditingkatkan dan titik lemah dari skemanya yang bisa diatasi," ujar Giggs.

Giggs menyebut  banyak ujung tombak yang kinerjanya tak sesuai harapan saat datang pertama kali ke Old Trafford. Michael Owen, Andy Cole, dan Ruud Van Nistelrooy. Mereka semua pemain besar, tapi ekspektasi ke mereka lebih besar lagi.

"Semua striker hebat itu kehilangan kesempatan tapi mentalitas mereka selalu membisikkan, ‘pertandingan berikutnya saya akan membuat gol’. Semua tahu Lukaku dapat mencetak gol, tapi ini tentang kekuatan mental jika kehilangan kesempatan," katanya.

Menurut Giggs, di klub lain seorang striker bisa saja aman dari hujatan bila dalam beberapa pertandingan tak mencetak gol. Tapi, bila di MU tak mencetak gol dalam satu pertandingan, tekanan sudah sangat besar.

"Ujung tombak di MU benar-benar akan berada di bawah tekanan besar bila tidak mencetak gol. Di klub lain mungkin ada toleransi bila dalam beberapa pertandingan tanpa gol. Tidak di MU," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya