- Reuters / Carl Recine
VIVA – Manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengakui bila ocehannya telah menyakiti perasaan Antonio Conte. Maka itu, Mourinho ingin mengakhiri segala pertikaian dan perang verbal dengan manajer Chelsea tersebut.
Perselisihan dimulai pada Oktober 2016, saat itu Conte melakukan selebrasi yang dianggap berlebihan saat menang 4-0 atas MU. Mourinho menilai Conte seperti badut karena terlalu berlebihan dalam mendampingi timnya di pinggir lapangan.
Komentar Mourinho itu pun mendapat balasan dari Conte. Manajer asal Italia itu menyebut Mourinho sudah pikun karena dulu pernah bertingkah sama.
Tak berhenti di situ, Mourinho lantas membahas Conte yang pernah terlibat hukum karena pengaturan skor. Kesal, eks manajer Juventus itu lantas menyebut Mourinho seperti anak kecil dan memiliki mental kerdil.
Conte akhirnya menegaskan bahwa perkataan Mourinho akan menjadi urusan personal dan tak akan pernah dia lupakan. Kini, Mourinho sadar perkataannya sudah terlalu jauh dan menilai perselisihan antara keduanya sudah harus berakhir.
"Saya pikir ketika seseorang menghina orang lain, maka Anda memperkirakan adanya balasan, atau Anda bisa memperkirakan adanya hinaan," ujar Mourinho seperti dikutip dari Sky Sports.
"Pertama kali dia menghina saya, saya punya sebuah balasan, sebuah balasan yang saya tahu menyentuh titik di mana itu sangat menyakiti perasaannya. Kemudian dia menghina saya untuk kedua kalinya, jadi sekarang saya berubah dan memang ada hinaan. Bagi saya, hinaan tersebut merupakan akhir cerita," tutur eks pelatih Real Madrid dan Chelsea itu. (art)