Cristiano Ronaldo Kirim Sinyal Bahaya untuk Lawan-lawan Juventus

Para pemain Juventus merayakan gol Cristiano Ronaldo
Sumber :
  • Twitter/@juventusfc

VIVA – Juventus menggondol gelar juara Supercoppa Italia setelah mengalahkan AC Milan dengan skor 1-0 di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Kamis 17 Januari 2019 dini hari WIB. Cristiano Ronaldo menjadi bintang pada pertandingan tersebut.

Prediksi Serie A: Lazio vs Juventus

Ronaldo mencetak gol penentu kemenangan Juventus ketika pertandingan memasuki menit 61. Tandukkannya tak mampu dihalau dengan sempurna oleh kiper Milan, Gianluigi Donnarumma.

Gol yang menjadi penting bagi Juventus, setelah pada 45 menit pertama kesulitan membongkar lini pertahanan Milan. Dan hingga pertandingan berakhir, Si Nyonya Tua lebih nyaman dalam memainkan bola.

Terpopuler: Philippe Troussier Mualaf, Timnas Portugal Keok dengan Cristiano Ronaldo

Kemenangan Juventus memberikan Ronaldo kebahagiaan. Karena trofi Supercoppa Italia menjadi yang pertama dia raih bersama Juventus sejak bergabung pada awal musim 2018/2019.

"Saya senang, itu adalah niat yang saya miliki untuk memulai 2019 dengan sebuah trofi. Saya memiliki gelar pertama bersama Juve dan saya sangat senang,” ujar Ronaldo kepada Rai Sport.

Hasil Lengkap: Timnas Portugal Keok dengan Ronaldo, Hujan 6 Gol Spanyol Vs Brasil

Memenangkan satu gelar tak lantas membuat Ronaldo puas. Pemain asal Portugal itu memastikan bakal terus berusaha sekuat tenaga untuk bisa menambah pundi-pundi gelar juara bagi Juventus.

"Ini hanya permulaan dan kami meraihnya selangkah demi selangkah. Kami mendapatkan Piala ini, dan sekarang kami harus terus bekerja keras untuk meraih trofi berikutnya," katanya.

Pernyataan Ronaldo tersebut membuat lawan-lawan Juventus di berbagai ajang wajib menyalakan alarm waspada. Sikap lapar akan prestasi yang selalu ditunjukkan pemain berjuluk CR7 itu bisa jadi akan menyulitkan mereka nantinya.

Di Serie A musim ini adalah contohnya, Juventus kini bertengger di puncak klasemen. Memainkan 19 pertandingan, skuat asuhan Massimiliano Allegri belum pernah terkalahkan.

Membawa Juventus bertengger di puncak klasemen, peran Ronaldo amat dominan. Sejauh ini dia sudah mencetak 14 gol dan lima assist. Torehan itu membuatnya menempati posisi teratas pencetak gol terbanyak Serie A.

Aksi pemain berusia 33 tahun itu di Liga Champions juga sangat dinantikan. Baru mencetak satu gol, kegarangan Ronaldo diharap bisa muncul saat Juventus bermain di babak perempat final melawan Atletico Madrid.

Harga Sepadan untuk Rp1,8 Triliun

Juventus menebus Ronaldo dari Real Madrid dengan mahar Rp1,8 triliun. Harga yang tergolong fantastis untuk pemain berusia 33 tahun. Namun, itu bukanlah sebuah perjudian, mengingat kondisi fisik CR7 masih amat prima.

Tak sedikit yang menilai Madrid menangguk untung besar karena menjual Ronaldo dengan mahal saat sudah tua. Tapi, anggapan itu kini mulai termentahkan seiring kegemilangan suami dari Georgina Rodriguez tersebut.

Usai pertandingan melawan Milan, Allegri menegaskan sekali lagi betapa pembelian Ronaldo amat tepat. Kekuatan mentalnya bermain dalam tekanan tinggi membuat Juventus terbantu.

"Kami merekrut Ronaldo karena dia penentu kemenangan dan mampu mencetak gol di laga-laga besar. Seluruh pemain juga menunjukkan performa apik," kata Allegri, seperti dikutip Football Italia.

Kegemilangan Ronaldo bersama Juventus ternyata mendapat perhatian dari Gianluigi Buffon. Mantan kiper Si Nyonya Tua tersebut mengaku menyesal tidak berkesempatan bermain bersama CR7 dalam sebuah tim.

"Tentu saya akan sangat senang bermain bersama Ronaldo. Saya selalu senang bermain dengan para pemain terbaik," kata Buffon dilansir Tribal Football.

Juventus Melaju Terus

Sukses meraih Supercoppa Italia membuat Juventus menegaskan supremasi dalam sepakbola Negeri Pizza. Mengutip Opta, sejauh ini Juventus sudah mengumpulkan delapan gelar juara Supercoppa Italia.

Si Nyonya Tua melewati raihan Milan yang sudah mengoleksi tujuh gelar. Trofi Supercoppa Italia pertama kali didapatkan Juventus pada 1995. Lalu mereka mengulanginya di 1997, 2002, 2003, 2012, 2013, dan 2015.

Bagi Allegri, kemenangan Juventus atas Milan memang sudah seharusnya. Karena secara permainan, tim besutannya terlihat lebih baik dibanding I Rossoneri.

"Tadi adalah sebuah pertandingan yang menghibur dengan banyak peluang yang terjadi. Cuacanya begitu hangat dan melelahkan. Tapi, kami layak membawa pulang trofinya berkat sebuah pendekatan yang seimbang," kata Allegri.

Wajar bila pelatih berusia 51 tahun itu jemawa. Karena memang sejak tujuh musim terakhir di Serie A, Juventus selalu bisa menjadi penghuni peringkat pertama.

Dengan kepercayaan diri yang bertambah usai menang di Supercoppa Italia, bukan hal mustahil jika Juventus semakin termotivasi mendapatkan lagi juara Serie A musim ini. Dan tentu hal itu akan menjalar pula ke Liga Champions.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya