Dihajar Napoli, Pelatih Inter Milan: Ini Sungguh Menyakitkan

Pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti
Sumber :
  • Instagram/@inter

VIVA – Pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti, mengakui, kekalahan telak yang diterima skuat asuhannya dari Napoli sungguh menyakitkan. Dalam lanjutan Serie A pekan ke-37, Inter dihajar Napoli 1-4 di San Paolo pada Senin dini hari 20 Mei 2019 WIB.

3 Incaran Inter Milan di Barcelona

Di laga tersebut, Inter sempat tertinggal empat gol terlebih dahulu lewat gol-gol dari Piotr Zielinski, Dries Mertens dan dua gol Fabian Ruiz. Sedangkan, satu gol balasan Inter dicetak lewat penalti dari Mauro Icardi.

Usai kekalahan tersebut, Spalletti mengungkapkan bahwa ini merupakan kekalahan yang menyakitkan bagi timnya karena menyerah dengan skor telak. Padahal, kata Spalletti, Inter mampu memulai pertandingan dengan baik.

Ungkapan Kegembiraan Romelu Lukaku Balik ke Inter Milan

"Ini benar-benar menyakitkan. Kami memulai pertandingan dengan baik, kemudian membuat kesalahan teknis dalam membangun permainan dari belakang, di mana itulah yang membuat kami kebobolan," kata Spalletti seperti dikutip Calciomercato.

"Sejak kebobolan, kami tak bisa mengumpan dengan baik, kami tak bisa menemukan celah tepat dan mereka terus menekan kami. Kami melakukan lebih buruk daripada di pertandingan lain," ucapnya.

Dampak Psikologis Perang Rusia-Ukraina kepada Pemain Atalanta

Akibat kekalahan ini, peluang Inter untuk lolos ke Liga Champions musim depan harus ditentukan hingga pekan terakhir. Di laga pamungkas, Inter akan menghadapi Empoli pada Minggu, 26 Mei 2019.

Spalletti pun meminta para pemainnya untuk tetap tenang dan tidak panik. Karena, Inter masih harus bersaing dengan Atalanta dan AC Milan dalam perebutan tiket menuju Liga Champions musim depan.

Atas hasil buruk di markas Napoli, posisi Inter harus tergeser ke urutan keempat dengan koleksi poin 66, torehan yang sama dengan Atalanta. Sedangkan rival abadi Inter yakni AC Milan, menguntit di peringkat kelima dengan perolehan 65 poin.

"Saya sudah pernah berada dalam situasi ini. Kami harus tetap jernih dalam mengevaluasi segala sesuatunya dengan benar. Kami masih bisa menentukan nasib karena semuanya ada di tangan kami sendiri dan kami harus memenangi pertandingan terakhir,” ujar pelatih berkepala plontos ini. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya