Presiden Asosiasi Pemain Italia: Gaji Pemain Akan Dibicarakan Nanti
- vstory
VIVA – Kompetisi Serie A sedang ditunda. Hal itu karena pandemi virus Corona COVID19.
Italia merupakan negara Eropa yang paling parah terkena dampak dari virus asal China tersebut. Sebanyak 27.980 kasus Corona ditemukan di Italia awal pekan ini.
Akibat ditundanya kompetisi sampai 3 Mei mendatang, beberapa klub berencana untuk memotong gaji pemain mereka. Besarannya mencapao 15-30 persen.
Pemotongan 30 persen untuk pemain yang memiliki gaji di atas €1,5 juta (sekitar Rp25 miliar). Dengan pemotongan ini, maka klub-klub bisa menghemat hingga sekitar €260 juta (sekitar Rp4 triliun).
Terkait hal tersebut, Presiden Asosiasi Pemain Sepakbola Italia, Damiano Tommasi belum mau memberikan komentarnya. Tommasi mengatakan, memang harus ada pembicaraan soal gaji pemain, namun tidak untuk sekarang.
"Yang pertama adalah keberlanjutan sistem para pemain itu sendiri dan semua orang yang bekerja di sana. Kami sadar ini adalah topik yang harus dibicarakan, tetapi tidak sekarang," kata Tommasi dikutip dari Football-Italia.
"Pertama-tama kita harus menghitung kerusakan dan prosedur yang hanya diketahui ketika kita tahu musim ini akan berakhir atau tidak. Masalah pemotongan gaji akan ditangani pada waktunya," tambahnya.
Tommnasi sendiri berharap, otoritas sepakbola di Italia akan menyelesaikan kompetisi musim 2019/2020.
Sementara itu, Federasi Sepakbola Italia (FIGC) berharap bisa memutar kembali kompetisi Serie A musim ini mulai 3 Mei 2020 mendatang. Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden FIGC, Gabriele Gravina.
Baca juga:
Ivan Rakitic Semakin Dekat Tinggalkan Barcelona
Penyebab Juergen Klopp Susah Tidur Nyenyak?
Rencana Gila LaLiga, Klub Harus Siap Bermain 2 Hari Sekali?
