VIVA – Wabah virus corona yang masih saja melanda Italia membuat Juventus harus mengambil keputusan. Mereka melakukan pemotongan gaji pemain, pelatih, dan ofisial.
Alasan Juventus tentu saja karena kompetisi yang mereka ikuti tak lagi berjalan. Dengan begitu, klub kehilangan pemasukan, dan tak bisa ditanggung sendiri karena bisa berujung kebangkrutan.
Melihat Juventus yang mulai melakukan pemotongan gaji, mantan pemain Timnas Italia, Antonio Cassano mencium adanya sebuah tanda-tanda. Sisa Serie A musim ini nampaknya tidak bakal dilanjutkan.
"Jika Juventus telah melakukan pemotongan gaji, itu karena musim hampir pasti tidak dilanjutkan. Itu berarti mereka sudah mengetahuinya. Kalau belum pasti belum dilakukan," ujar Cassano, dikutip dari Corriere dello Sport.
Terkait pemotongan gaji, menurut Cassano bisa saja diterapkan di Serie A. Itu bisa diakumulasi setiap bulannya, atau mungkin secara keseluruhan hingga Juni 2020 mendatang.
"Itu bisa dilakukan setiap bulannya. Bisa juga dilakukan pada akhir Juni. Di Serie A, berhak untuk melakukan pemotongan," imbuh mantan pemain AS Roma itu.
Meski begitu, Cassano mengingatkan agar klub-klub dari Serie B dan Serie C turut diperhatikan. Karena pendapatan pemain di sana tidak sebaik mereka yang ada di Serie A.
"Di Serie B dan Serie C, mereka harus menemukan solusi agar tidak mengambil uang dari para pemain. Ada orang yang cuma berpenghasilan tiga, empat, atau lima ribu euro. Mereka memiliki kredit rumah dan membayar angsuran mobil," tuturnya.
