Andrea Pirlo Masih Menuntut Lini Depan Juventus

Pemain Juventus merayakan gol ke gawang Bologna
Sumber :
  • twitter.com/juventusfcen

VIVA – Juventus boleh jadi menang 2-0 saat menjamu Bologna dalam lanjutan Serie A di Allianz Stadium, Minggu malam WIB 24 Januari 2021. Tapi menurut pelatih Andrea Pirlo, anak asuhnya belum maksimal dalam urusan penyelesaian akhir.

5 Fakta Menarik Juventus Melangkah ke Final Coppa Italia

Ketika pertandingan berjalan 15 menit, Juventus unggul lewat tendangan dari luar kotak penalti yang dilepaskan Arthur. Bola sempat mengenai kaki pemain lawan sehingga berbelok arah dan mengecoh kiper.

Sedangkan gol kedua Si Nyonya Tua hadir pada menit 70. Weston McKennie mencatatkan namanya di papan skor usai meneruskan umpan sepak pojok yang dikirimkan Juan Cuadrado dengan sundulannya.

Inter Milan Pastikan Scudetto Bintang Kedua, Ini 7 Tim Tersukses di Serie A

Pirlo masih menganggap ada kekurangan di balik tiga poin kali ini. Mereka memang intens melancarkan serangan, tapi jika tidak mematikan, situasinya pasti akan merugikan tim.

"Penting untuk menghadirkan intensitas pada permainan, terutama seperti yang kami lakukan di babak pertama. Tapi jika Anda tidak menyelesaikannya menjadi gol, maka pertandingan akan selalu imbang," ujar Pirlo, dikutip dari Football Italia.

Prediksi Semifinal Coppa Italia: Lazio vs Juventus

Yang membuat Juventus sedikit aman adalah gaya bermain Bologna. Ketika menyerang, tim tamu meninggalkan celah di lini belakang, sehingga Juventus leluasa untuk menciptakan peluang.

"Bologna menyerang kami dengan garis pertahanan sangat tinggi. Kami melakukannya dengan baik untuk memaksimalkan ruang yang mereka tinggalkan," tuturnya.

Pirlo kemudian menurukan Alvaro Morata pada menit 69 untuk menggantikan Federico Bernardeschi. Dia mengaku tujuannya untuk menambah ketajaman lini depan.

Saat itu dia menganggap butuh pemain depan untuk menjadi tumpuan penyelesaian akhir. Karena saat itu Pirlo melihat para pemainnya tidak maksimal dalam menuntaskan peluang menjadi gol.

"Kami memutuskan untuk mengerahkan striker lain, karena kami memiliki lebih banyak ruang dan tahu pemain seperti Morata akan membantu," kata juru taktik berusia 41 tahun itu.

"Itu normal saja, karena kami ingin selalu mendominasi permainan. Kami memiliki 20 tembakan tepat sasaran, dan seharusnya kami lebih mematikan sejak awal," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya