- twitter.com/iF2is
VIVA Bola – Juventus semakin terpojok. Setelah terkena hukuman pengurangan 15 poin atas manipulasi laporan keuangan terkait transfer pemain, kini hukuman berat sudah menanti lagi.
Seperti sudah banyak dibahas. Ada satu lagi kasus yang melibatkan Juventus, yakni urusan gaji pemain di masa pandemi.
Juventus diduga sengaja tidak mencatatkan tiga bulan gaji pemain dalam laporan keuangan klub. Disinyalir itu untuk mengakali neraca keuangan tim.
Dalam laporan keuangan Juventus, padahal disebutkan kalau sejumlah pemain telah merelakan empat bula gajinya di masa pandemi. Namun dipercaya Bianconeri tetap membayarnya, tanpa mencatatkan dalam laporan.
Corriere dello Sport menulis, sejauh ini kejaksaan masih melakukan investigasi. Tapi mulai mencuat kabar kalau tuntutan yang diajukan bila memang Juventus terbukti melakukan pelanggaran adalah pengurangan 20 poin.
Artinya, Juventus akan kehilangan 25 poin, bila banding untuk kasus pertama tidak dikabulkan. Jelas mereka akan semakin terpojok, bakalan lansung terjun ke dasar klasemen dan berada dalam bayangan degradasi.
Pemain Juventus merayakan kemenangan atas Lazio
- Marco Alpozzi/LaPresse via AP
Untuk perkara gaji ini, Juventus dalam situasi yang agak pelik. Sebab hukuman akan dengan mudah dijatuhkan karena bukti-bukti terpampang jelas, baik dari laporan keuangan klub sendiri, serta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk para pemain.
Saat ini Juventus pun sedang duduk di posisi 13 klasemen sementara Serie A. Mereka mengumpulkan 23 poin dari 20 laga.
