Sofyan Amrabat, Dari Pahlawan Piala Dunia Jadi Pecundang di Serie A

Gelandang Timnas Maroko Sofyan Amrabat
Sumber :
  • AP Photo/Julio Cortez

VIVA BolaSofyan Amrabat menjadi bagian ikonik dari perjalanan bersejarah Timnas Maroko di Piala Dunia 2022 di Qatar. Tetapi penampilannya baru-baru ini di Serie A menimbulkan pertanyaan tentang gelandang Fiorentina itu.

5 Fakta Menarik Juventus Melangkah ke Final Coppa Italia

Pemain berusia 26 tahun itu memainkan peran penting untuk Singa Atlas di Piala Dunia 2022. Dia selalu dipercaya bermain menjadi starter saat mereka sukses menembus urutan keempat di Piala Dunia 2022. 

Kiprah gemilangnya di Qatar membuat sosok Amrabat menarik perhatian klub-klub top di seluruh Eropa. Dan dia tampaknya ditakdirkan bakal pindah ke klub yang lebih terkenal.

Komentar Calon Kiper Timnas Indonesia Usai Bawa Inter Milan Sabet Scudetto

Amrabat nyaris bergabung ke Barcelona pada bulan Januari 2023 lalu. Namun keterlambatan Barca mengamankan tanda tangannya, membuat Amrabat masih harus rela bertahan di Fiorentina.

Sayangnya, di Florentines pemain Maroko itu kini performanya menurun secara dramatis. Puncaknya pada performa buruknya saat Fiorentina ditahan imbang Empoli 1-1.

5 Fakta Menarik Inter Milan Juara Serie A Musim 2023/2024

Amrabat gagal menujukkan aksi apiknya di lini tengah sebelum akhirnya ditarik keluar pada menit ke-70. Performa buruknya pun menuai kritik dari media-media olahraga Italia.

Para pemain Fiorentina merayakan kemenangan.

Photo :
  • Instagram/@acffiorentina

La Gazzetta dello Sport mengkritik keras gelandang Maroko itu dengan menulis: "Dia terlalu banyak mengontrol bola tapi sering kehilangan bola, seperti saat mencoba membangun serangan."

Corriere dello Sport sangat setuju dengan penilaian ini, dengan menuliskan: “Gol Empoli menyudutkannya. Dia ceroboh dalam mengendalikan permainan."

Tuttosport menyoroti bagaimana kesalahannya saat kebobolan oleh gol Empoli. Dan itu bukan masalah satu kali: “Dia kehilangan bola mematikan yang menyebabkan Empoli unggul 1-0. Sebuah kesalahan serius yang bukan satu-satunya dalam pertandingan itu.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya