Misteri Siapa 'Mr Bee' yang Ingin Membeli AC Milan

Penguasaha Thailand, Bee Taechaubol
Sumber :

VIVA.co.id - 20 Februari ini menandai 29 tahun Silvio Berlusconi sebagai bos besar AC Milan. Tetapi, ulang tahun tahun ke-30, muncul rumor Rossoneri akan dilepas ke pengusaha kaya Thailand, Bee Taechaubol. Siapa dia?

Kehadiran Berlusconi pada pertengahan 1980-an sukses membawa Milan menjadi salah satu klub bergelimang gelar. Gelar Liga Champions, Scudetto, sampai Piala Dunia Klub pun berakhir masuk ke rak trofi klub Kota Mode tersebut.

Tetapi, penampilan Milan merosot dalam beberapa tahun terakhir. Dan itu membuat suporter enggan merapat ke San Siro dengan hanya 35.000 penonton yang memegang tiket terusan.

Bukan hanya itu, perjalanan mereka kembali sebagai salah satu klub terbaik Eropa pun semakin sulit karena Liga Champions masih sulit dicapai. Milan masih tertahan di papan tengah Serie A.

Dengan krisis finansial yang membelit, Milan disebut-sebut akan dijual. Salah satu nama yang paling santer terdengar adalah kehadiran Taechaubol.

Meski pihak Fininvest, perusahaan induk Milan, membantah kabar pada awal pekan lalu, ternyata tidak dengan pihak Taechaubol atau yang dikenal dengan sebutan akrab Mr Bee.

"Semua laporan itu benar. Saya telah mengajukan tawaran untuk mengambil sebagian besar saham AC Milan," ujar Bee pada Bangkok Post. "Tawaran saya sedikit di bawah €1 miliar."

Selanjutnya

Gelandang Madrid Jadi Target Utama Proyek Irit Milan


"Perjanjian bisa terjadi pada Oktober. Saya sekarang menunggu respon Berlusconi. Saya siap untuk menyelesaikan akhir bulan ini. Proposal saya serius dan solid. Berbicara dengan Berlusconi cukup menyenangkan," lanjutnya.

Tapi, yang menjadi misteri adalah siapakah Bee Taechaubol? Mampukah dia membawa Milan kembali ke jajaran elite sepakbola Eropa?

Dia mungkin dikenal sebagai salah satu pecinta sepakbola pemilik Global Legends Series, yang biasa mengundang mantan bintang lapangan hijau di laga eksebisi. Tapi, Mr Bee sudah memiliki portfolio bisnis yang luar biasa panjang.

Lahir di Thailand, Bee langsung pindah ke Australia saat masih berusia 1 tahun. Keluarganya pun berhasil membesarkan perusahaan bernama Country Group Thailand, bergerak di bidang real estate, yang cukup ternama di Thailand dan Australia.

Investasi pertama Bee adalah saat memindahkan bisnis real estate menjadi online. Perusahaannya pun mendapatkan untung besar dari lantai bursa saham Australia.

Meski sudah meninggalkan Thailand, Bee masih fokus membangun Thailand dengan melakukan investasi di bidang digital marketing, televisi berbayar, distribusi film, komunikasi telepon selular, dan juga broker saham. Bee pun menjadi seorang pebisnis kakap sejati.

Setelah sukses berat di lantai bursa, Bee lalu memulai bisnis konstruksi dan engineering. Dia sukses membawa perusahaan yang nyaris bangkrut kembali ke jalur sukses. Grup K-Tech miliknya adalah salah satu perusahaan kontruksi yang memiliki banyak proyek di Thailand.

Yang paling penting, Bee memiliki reputasi sebagai pecinta sepakbola. Ia pernah menggandeng Fabio Cannavaro, Alessandro Nesta, Clarence Seedorf, dan Davor Suker untuk memperkenalkan projek Global Legends Series miliknya.

Meski berperan besar, Bee selalu "terbang di bawah radar" sampai akhirnya menyeruak ingin membeli Milan.

"Saya sudah memiliki proyek detail menyangkut seluruh kota besar di Asia. Untuk menguatkan posisi kami di pasar ini, saya yakin merek AC Milan memiliki nilai menakjubkan," ujar Bee yakin pada La Repubblica.

Setelah menguasai dunia bisnis, Mr Bee kali ini memalingkan wajah ke lapangan hijau untuk kembali berusaha membangkitkan Milan ke jajaran klub top dunia. Sebagian besar orang Asia yakin tawaran Mr Bee ini bisa jadi kenyataan. Tugas besar berikutnya tinggal meyakinkan Fininvest dan Milan untuk melepas sahamnya. (one)

Dua Gol Oscar ke Gawang Milan Bikin Conte Tersenyum

Baca juga:

Pulangkan Fans dari Old Trafford, Arsenal Sewa Kereta Api

Eks Striker Milan dan Juve Berlabuh di Tim Promosi Serie A

Jadi Pahlawan Kesiangan Bukan Hal Baru bagi Balotelli

Chelsea Hukum 3 Pelaku Aksi Rasial di Stasiun Kereta

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya