Presiden Barcelona: Ernesto Valverde Pelatih Cerdas

Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde (kanan)
Sumber :
  • Twitter/@FCBarcelona

VIVA – Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, kembali angkat bicara mengenai masa depan kursi Ernesto Valverde sebagai pelatih. Meskipun, Valverde gagal membawa Barcelona meraih kesuksesan di Liga Champions.

5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?

Dalam dua musim terakhir, Barcelona selalu tersingkir dengan cara yang dramatis. Pada musim ini, mereka ditaklukkan Liverpool di semifinal dengan agregat 3-4, setelah di duel leg 2 El Barca kena bantai 0-4.

Namun, dikatakan Bartomeu, tangan dingin Valverde selama di Barcelona sudah cukup memenuhi target dari manajemen. Walau pun, eks arsitek Athletic Bilbao itu belum memberikan hasil yang terbaik ketika tampil di Liga Champions.

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Menurut Bartomeu, prestasi Barcelona selama dibesut Valverde sudah sangat menjanjikan ketika berlaga di kompetisi domestik. Apalagi, ditambahkan Bartomeu, gaya manajerial Valverde cukup cerdas karena mampu membawa Barcelona berjaya di LaLiga meski mendapat anggaran yang tidak banyak.

"Saya selalu menghargai orang yang telah cerdas membantu tim kami, berbicara Ernesto Valverde, saya sepenuhnya mempercayainya. Terlebih, dia memenangkan LaLiga karena itu adalah prestasi yang luar biasa," kata Bartomeu seperti dikutip Sports Mole.

Defisit 3 Gol, Liverpool Ingin Bikin Keajaiban Comeback di Markas Atalanta

"Anda tahu kenapa luar biasa daripada pelatih siapa pun? Karena dia menggunakan biaya yang sedikit untuk memenangkan LaLiga," ucapnya.

Sementara itu, Bartomeu bicara mengenai evalusai tim asuhan Valverde selama di Liga Champions. Bartomeu berharap agar kegagalan pahit Azulgrana dalam dua musim terakhir bisa dijadikan pelajaran ke depan.

"Kami memiliki banyak harapan dalam memenangkan Liga Champions musim ini, tapi kekalahan di Anfield harus datang setelah hasil yang sangat baik di kandang dan juga rasa sakit ini hadir ketika kami masih trauma dengan memori Roma," ungkapnya.

"Anda pasti mengerti sejarah tim kami. Jadi, ketika musim berakhir kami harus bercermin untuk melihat apa yang bisa kami lakukan untuk memenangkan semuanya lagi," dia menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya