Bahaya, Virus Corona Mulai Gerogoti Kocek Lionel Messi Cs

Megabintang Barcelona, Lionel Messi
Sumber :
  • Twitter/@FCBarcelona

VIVA – Virus corona bikin semua susah. Bukan hanya dari segi kesehatan, namun juga berpengaruh kepada ekonomi.

Bicara Kekalahan dari Madrid, Bek Barcelona Silang Pendapat dengan Xavi

Bahkan pemain sepakbola kini harus merasakan efek negatif dari segi pendapatan. Contohnya skuad Barcelona yang terancam terkena potongan gaji.

Baca juga: Hei Juventus, Ini Loh Tandem Paling Pas buat Cristiano Ronaldo!

Real Madrid Vs Barcelona Seperti Final LaLiga

Laporan La Vanguardia, pada akhir pekan ini jajaran direksi klub akan melakukan pertemuan darurat di markas Barcelona. Salah satu isu yang dibahas adalah persoalan keuangan.

Dengan kompetisi yang terhenti, maka pemasukan klub juga seret. Sementara di sisi lain mereka masih harus mengeluarkan banyak biaya, terutama untuk gaji para pekerja, termasuk pemain.

Dikalahkan Real Madrid, Kiper Barcelona Kecam LaLiga

Striker Barcelona, Antoine Griezmann.

Kabar yang beredar, klub akan melempar opsi memotong gaji para pekerja dan pemain. Itu mengingat mereka juga tidak bekerja penuh selama masa tanggap darurat virus corona.

Diketahui beban gaji adalah pengeluaran paling besar bagi klub saat ini. Angkanya mencapai 61 persen.

Diyakini Barcelona harus membayar beban gaji 507 juta euro atau sekitar Rp8,6 triliun per tahun. Sedang untuk biaya lain mereka wajib merogoh kocek 135 juta euro.

Barcelona

Sebelumnya, Presiden LaLiga Javier Tebas mengatakan bahkan pandemi virus corona membuat klub LaLiga rugi besar secara finansial. Apalagi, dikatakan Tebas, jika kompetisi musim ini tidak selesai, sejumlah pasti akan teriak karena kondisi keuangan mereka yang defisit.

"Jika melihat industri ini secara keseluruhan, termasuk seluruh 30 liga di Eropa, angka 7,5 miliar euro berisiko karena krisis ini. Itu adalah biayanya jika tidak mampu menyelesaikan sebuah kompetisi," kata Tebas.

Lebih lanjut, Tebas mengakui, bahwa LaLiga tak bisa memecahkan masalah ini secara sendiri. Menurutnya, dibutuhkan solusi secara global agar krisis akibat corona bisa segera teratasi. 

"Ini akan menempatkan industri sepakbola berada dalam risiko di beberapa aspek. Itu sebabnya, kami membutuhkan solusi global karena ini masalah yang mempengaruhi kami semua dan semua kompetisi harus dikoordinasikan," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya