Duka Real Madrid untuk Sang Mantan Presiden

Mantan Presiden Real Madrid, Lorenzo Sanz.
Sumber :
  • realmadrid.com

VIVA – Real Madrid sedang berduka. Lorenzo Sanz, Presiden Los Blancos pada 1995 hingga 2000 meninggal dunia. Sanz meninggal dunia di usia 76 tahun akibat serangan virus Corona Covid-19. Di masa kepemimpinanya, Sanz mampu membuat Madrid mengantongi dua trofi Liga Champions.

Jude Bellingham Bakal Jadi Legenda Real Madrid

Kematian Sanz membawa duka mendalam bagi pemain dan para legenda Real Madrid. Kapten tim, Sergio Ramos menjadi salah satu pemain yang merasa paling kehilangan.

Dia menyebut, Sanz akan selalu terkenang sepanjang umurnya. "Hari sangat sangat menyedihkan bagi Real Madrid. Dia akan tetap ada dalam sejarah. Belasungkawa sedalam-dalamnya untuk keluarga Sanz," tulis Ramos dalam akun media sosialnya.

Bicara Kekalahan dari Madrid, Bek Barcelona Silang Pendapat dengan Xavi

Baca Juga: Getir Hidup Firmino Si Jagoan Liverpool, Anak Pemalu Tak Punya Bola

Zinedine Zidane Pilih Manchester United Ketimbang Bayern Munich

Hal senada juga disampaikan legenda Madrid Iker Casillas dan Raul Gonzalez. "Mantan Presiden, pelukan besar untuk keluarga dan teman-teman di masa-masa sulit ini. Dan memori yang sangat spesial bagi mereka juga yang meninggal dunia karena virus yang fatal ini. Semoga kita semua mendapatkan kekuatan," tulis Casillas.

"Beristirahatlah dengan tenang, presiden. Kami tidak akan pernah melupakanmu," tulis Raul.

Tak sampai di situ, rival abadi Real Madrid, Barcelona juga turut berbelasungkawa. "Kami bersedih atas berpulangnya Lorenzo Sanz Mancebo, yang adalah presiden Real Madrid antara tahun 1995 dan 2000. Dan kami menyampaikan belasungkawa kami kepada klub, keluarga dan teman-teman. Beristirahatlah dengan tenang."

Sanz masuk dalam 1720 jiwa yang tewas akibat Covid-19. Kementerian Kesehatan Spanyol menyebutkan, Spanyol menjadi negara kedua di Eropa dengan dampak kematian coronavirus terburuk. 

Saat ini, total kasus Corona di Spanyol mencapai 28.572 pasien. 2.575 sudah dinyatakan sembuh dan 1785 butuh perawatan intensif. Adapun negara pertama di Eropa yang mengalami kematian ekstrem akibat Corona adalah Italia yang mencapai 4.032 jiwa.

Baca Juga:

Coutinho Lagi Layu, 4 Tim Raksasa Ini Malah Memburu

Virus Corona yang Mengerikan, Bikin Striker Ini Ketakutan

Jadi Spekulasi Terus, Ini 4 Alasan MU Harus Pertahankan Pogba

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya