Terkuak, Alasan Luis Figo Rela Tinggalkan Barcelona untuk Real Madrid

Luis Figo saat membela Real Madrid.
Sumber :
  • Sportklub.pl

VIVA – Siapa tak kenal Luis Figo. Pesepak bola asal Portugal paling tersohor sebelum era Cristiano Ronaldo.

5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?

Perjalanan kariernya yang panjang menjadi salah satu yang paling menarik untuk diketahui. Tentu, yang paling menyorot perhatian ketika dia memutuskan untuk pindah dari Barcelona ke Real Madrid.

Mari sejenak merefresh ingatan. Sebenarnya, Figo bukanlah satu-satunya pemain yang pernah berseragam Barcelona dan Real Madrid.

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Beberapa di antaranya terdapat Ronaldo Nazario, Michael Laudrup, Javier Saviola, dan Luis Enrique. Lalu, mengapa kisahnya yang paling fenomenal?

Pemain asal Portugal itu datang ke Barca pada musim panas 1995 setelah menghabiskan enam musim membela Sporting Lisbon. Selama membela El Barca, Figo merupakan pilar penting dalam keberhasilan Blaugrana meraih dua gelar LaLiga dan lima gelar lainnya.

Defisit 3 Gol, Liverpool Ingin Bikin Keajaiban Comeback di Markas Atalanta

Menghabiskan lima musim yang indah di Camp Nou, Figo tiba-tiba saja pindah ke rival abadi klubnya, yakni Real Madrid. Jelas, keputusan pindah langsung itu melukai hati pendukung Barca.

Sontak saja, dia langsung dicap 'Judas' alias pengkhianat Barca. Saking hebohnya, Figo sampai-sampai pernah dilempari kepala babi saat El Clasico di Camp Nou pada 2002. Status Figo berubah "dalam semalam". Dari pemain yang dielu-elukan menjadi pemain paling dibenci kala itu.

Luis Figo dilempar kepala babi

Usut punya usut, ternyata pria yang kini berusia 47 tahun itu memiliki alasan kuat di balik keputusan beraninya itu. Dia baru-baru ini mengakuinya lewat Instagram Live.

"Itu adalah keputusan yang sangat penting tapi juga sulit untuk diambil. Saya meninggalkan kota yang telah memberi saya banyak hal dan di mana saya merasa baik," ungkap Figo dikutip Marca.

"Tetapi, ketika Anda tak merasa dihargai atas apa yang sudah Anda lakukan dan Anda mendapat tawaran dari klub lain, maka Anda akan mempertimbangkannya," lanjut dia.

Keputusan yang diambil Figo pun tak sepatutnya disesali. Meski tak disukai pendukung Barca, tapi dia berhasil menjadi pahlawan di klub barunya.

Figo memenangkan tujuh gelar bersama Los Blancos, termasuk dua LaLiga dan satu Liga Champions. Trofi yang tak didapatkan Figo bersama Blaugrana.

Lima musim bersama El Real, Figo kemudian kembali pindah ke Inter Milan pada 2005 dan pensiun di sana pada 2009 setelah membantu La Beneamata mengoleksi tujuh gelar yang mana empat di antaranya juara Serie A.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya