Gerard Pique, Tangguh Bersama Barcelona 'Korban' Bully di MU

Selebrasi pemain Barcelona, Gerard Pique
Sumber :
  • twitter.com/FCBarcelona

VIVA – Gerard Pique menjadi salah satu bek terbaik di dunia saat ini. Bertahun-tahun, Pique menjadi andalan klub raksasa Spanyol, Barcelona. 

Real Madrid Vs Barcelona Seperti Final LaLiga

Tak sedikit piala yang berhasil ia persembahkan untuk Barcelona. 4 trofi Liga Champions, 8 trofi LaLiga, adalah di antara keberhasilannya menjadi tembok kukuh Blaugrana.

Di usianya yang kini mencapai 33 tahun, peran Pique pun belum tergantikan. Dia masih menjadi kepercayaan pelatih Quique Setien untuk membentengi pertahanan Barca.

Dikalahkan Real Madrid, Kiper Barcelona Kecam LaLiga

Tapi, sebelum serangkaian keberhasilannya bersama Barcelona, Pique memiliki masa yang pahit di Manchester United. 

5 Fakta Menarik Real Madrid Usai Permalukan Barcelona di LaLiga

Bek berpaspor Spanyol itu adalah pemain MU periode 2004-2008. Namun, karena penampilannya yang kurang memuaskan, dia dijual MU dengan harga yang murah kepada Barcelona. 

Ketika itu, Barcelona hanya perlu merogoh kocek 5 juta poundsterling atau Rp90 miliar. Tak berlebihan memang, Pique ketika itu bukanlah pemain utama MU. Selama empat tahun, dia hanya mengemas 23 laga bersama MU plus dua gol, dan satu assist.

Mantan pemain MU lainnya, Wayne Rooney mengungkap di mana momen manajemen MU memilih untuk melepas Pique ke Barcelona.

Menurut Rooney adalah ketika MU bertandang ke Bolton pada 2007. Saat itu, MU takluk 0-1 dari Bolton dan Pique bermain buruk. Penampilan buruknya itu juga menyulut kekesalan supoter MU sehingga dirinya di-bully.

"Laga tandang melawan Bolton kurang lebih telah mengakhiri karier Gerard Pique di United. Dia muda dan di-bully di sana. Saya rasa saat itulah Fergie memutuskan bahwa, dari segi fisik, dia tidak cocok di Premier League," kata Rooney, dikutip Metro.

"Saya ingat Nemanja Vidic. Dia ketika kami ke Bolton sama seperti ketika dia akan menghadapi Didier Drogba. Dia akan berlatih keras di gym selama dua atau tiga hari sebelumnya," sambungnya.

Dikatakan Rooney, Bolton saat itu merupakan lawan yang berat. Dan, tandang ke Bolton merupakan salah satu pertandingan tersulit. Sebab, suporter tuan rumah pasti akan memberikan tekanan kepada pemain lawan. 

Nah, menurut Rooney kemungkinan saat itu Pique tidak menyiapkan diri secara maksimal sehingga gagal tampil baik. Benar saja, MU ketika itu kalah 0-1 dan Pique diganti oleh manajer Sir Alex Ferguson pada menit ke-59.

"Laga ini sangat menuntut fisik yang prima, dan Anda harus unggul di segi itu jika ingin menang. Saya ingat kata Evra tentang Kevin Davies: Aku benci orang ini," ucap Rooney.

"Setiap lemparan ke dalam, Kevin selalu mendesak bek sayap dengan siku di muka. Jika bola berada di dekat garis, dia mengincar kaki," imbuh Rooney.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya