Terungkap, Alasan Zinedine Zidane Cabut dari Real Madrid

Mantan Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane.
Sumber :
  • twitter.com/realmadriden

VIVA – Zinedine Zidane telah memutuskan untuk meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Real Madrid. Dia pun mengungkapkan alasan yang sebenarnya di balik kepergian pada periode kedua membesut Los Blancos.

Jude Bellingham Bakal Jadi Legenda Real Madrid

Zidane resmi angkat kaki dari tugasnya setelah gagal memberikan gelar bagi klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu tersebut pada musim 2020/2021. Di kompetisi domestik, Madrid hanya mampu finis sebagai runner up LaLiga, dan tersingkir di babak 32 besar Copa del Rey. Sedangkan di Liga Champions, El Real didepak Chelsea di babak semifinal.

Nama-nama calon pengganti Zidane sudah mulai bermunculan. Setelah ditolak Massimiliano Allegri yang memilih kembali ke Juventus, kini kandidat terkuat pengganti Zidane beralih ke nama Antonio Conte.

Bicara Kekalahan dari Madrid, Bek Barcelona Silang Pendapat dengan Xavi

Dalam sebuah surat terbuka, Zidane pun membandingkan kepergian dia yang sekarang dengan keperguan dia pada tiga tahun lalu. Menurutnya, pada tahun ini, dia pergi karena sudah tidak percaya lagi oleh Madrid.

"Saya akan pergi, tetapi saya tidak mau berlebihan dan juga saya belum lelah melatih. Pada Mei 2018, saya pergi setelah dua setengah tahun, dengan begitu banyak kemenangan dan begitu banyak trofi, saya merasa tim membutuhkan pendekatan baru untuk tetap berada di level tertinggi. Saat ini, segalanya berbeda," tulis surat terbuka Zidane yang dimuat di media Spanyol, AS, Senin 31 Mei 2021.

Zinedine Zidane Pilih Manchester United Ketimbang Bayern Munich

"Saya pergi karena saya merasa klub tidak lagi memiliki kepercayaan pada saya yang saya butuhkan, atau dukungan untuk membangun sesuatu dalam jangka menengah atau panjang."

"Saya mengerti sepakbola dan saya tahu tuntutan klub seperti Real Madrid. Saya tahu, ketika Anda tidak menang, Anda harus pergi. Tetapi, dengan ini, hal yang sangat penting telah dilupakan, semua yang saya bangun sehari-hari telah dilupakan, apa yang saya bawa ke dalam hubungan saya dengan para pemain, dan juga dengan 150 orang yang bekerja dengan saya di sekitar tim."

"Saya adalah pemenang yang lahir secara alami dan saya di sini untuk memenangkan trofi, tapi yang lebih penting dari ini adalah orang-orangnya, perasaan mereka, kehidupan itu sendiri dan saya merasa hal-hal ini belum diperhitungkan, yang telah terjadi kegagalan untuk memahami bahwa hal-hal ini juga bisa menjaga dinamika klub yang hebat agar terus berjalan."

"Sampai batas tertentu saya bahkan telah ditegur karena itu."

Lebih lanjut, Zidane juga menyebutkan bahwa hubungannya dengan presiden Real Madrid, Florentino Perez, agak sedikit berbeda hubungannya dengan pelatih lain. Selain itu, dia sangat menyayangkan terhadap sikap petinggi El Real yang sempat membocorkan rencana pemecatannya ke media.

"Sangat menyakitykan bagi saya ketika saya membaca di media, setelah kekalahan, bahwa saya akan dipecat jika saya tidak memenangkan pertandingan berikutnya."

"Itu menyakiti saya dan seluruh tim karena pesan yang sengaja bocor ke media berdampak negatif pada skuad. Mereka telah menciptakan keraguan dan kesalahpahaman."

"Untungnya, saya memiliki anak-anak yang luar biasa bersama saya sampai mati. Ketika segalanya berubah menjadi buruk, mereka menyelamatykan saya dengan kemenangan yang luar biasa. Karena, mereka percaya pada saya dan tahu saya percaya pada mereka."

"Tentu saja saya bukan pelatih terbaik di dunia, tetapi saya dapat memberikan kepada semua orang, baik itu pemain, anggota staf pelatih, atau karyawan mana pun bahwa kekuatan dan kepercayaan diri adalah yang mereka butuhkan dalam setiap pekerjaan mereka."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya