Mantan Pemain Barcelona Buka Aib Ronald Koeman

Pelatih Barcelona, Ronald Koeman
Sumber :
  • Marca

VIVA – Mantan gelandang Barcelona, Miralem Pjanic mengungkap kemunafikan Ronald Koeman. Hingga saat ini, dia tidak tahu alasan dibuang dari skuad Barcelona. Di sisi lain, Koeman pun enggan berterus terang terkait permasalahan ini.

Bicara Kekalahan dari Madrid, Bek Barcelona Silang Pendapat dengan Xavi

Karier Pjanic di Barcelona sejauh ini agak buruk. Pemain internasional Bosnia dan Herzegovina itu hanya bermain di 19 pertandingan LaLiga setelah kedatangannya dengan kesepakatan singkat tahun 2020.

Dan gelandang itu kini telah meninggalkan Barcelona, setidaknya untuk sementara. Dia bergabung ke klub Turki, Besiktas dengan status pinjaman sebelum bursa transfer Liga Turki ditutup.

Real Madrid Vs Barcelona Seperti Final LaLiga

Dan setelah kepergiannya, dia berbicara tentang Koeman dan cara dia diperlakukan oleh pelatih asal Belanda itu. “Saya masih tidak tahu persis apa yang diinginkan Koeman," kata Pjanic dilansir Football Espana.

Gelandang Barcelona, Miralem Pjanic.

Photo :
  • Marca
Dikalahkan Real Madrid, Kiper Barcelona Kecam LaLiga

"Dia tidak mencoba menjelaskan sesuatu kepada saya atau mencoba mencari solusi. Sayalah yang bertanya kepadanya apa yang dia inginkan dari saya, tentang posisi, apakah saya melakukan tugas dengan buruk atau baik dan untuk melihat apakah dia bisa menempatkan saya di tim lebih cepat agar bisa berkontribusi."

“Dalam satu musim, Anda membutuhkan 17-18 pemain untuk memenangkan gelar juara. Tapi baginya, tidak ada masalah dengan permainan saya, dia tidak memberi saya jawaban yang jelas,” ungkap Pjanic.

Pernyataan Pjanic ini menarik karena apa yang dikatakan Koeman tentang masa depannya sendiri baru-baru ini. Ditanya ini apakah dia tidak dihormati oleh klub di tengah isu bahwa manajemen sedang mencari penggantinya, Koeman memberi jawaban.

“Ini bahkan bukan tentang baik atau buruk. Bagi saya, perlakuan yang terpenting,” kata Koeman. Perlakuan yang dia maksud adalah karena kurangnya kejelasan dari orang-orang di atasnya tentang masa depannya.

Tetapi dia harus bertanya bagaimana perbedaannya ketika situasi ini dialami Pjanic, yang dibiarkan dalam kegelapan atas statusnya oleh Koeman. Tampaknya, bagi Koeman, perlakuan hanya penting ketika dia menginginkannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya