Gerard Pique Unggah Slip Gaji Usai Dituduh Terima Bayaran Tinggi

Bek Barcelona, Gerard Pique.
Sumber :
  • Twitter.com/FCBarcelona

VIVA – Bek Barcelona, Gerard Pique, mengumbar slip gajinya di media sosial. Hal tersebut dia lakukan lantaran dituduh menerima bayaran tinggi dari Barcelona.

Bicara Kekalahan dari Madrid, Bek Barcelona Silang Pendapat dengan Xavi

Belum lama ini, seorang jurnalis TV3, Lluis Canut membuat pernyataan yang mengejutkan. Dia membeberkan soal gaji tinggi para pemain Barcelona.

Canut mengatakan, bahwa ada beberapa pemain senior Blaugrana yang menerima bayaran besar. Padahal, Barcelona saat ini tengah mengalami krisis keuangan.

Real Madrid Vs Barcelona Seperti Final LaLiga

Pertandingan Sevilla vs Barcelona.

Photo :
  • Twitter/@LaLiga

Setidaknya, Canut menyebut, ada tiga nama yang masih menerima gaji besar. Mereka adalah Gerard Pique, Sergio Busquets, dan Jordi Alba.

Dikalahkan Real Madrid, Kiper Barcelona Kecam LaLiga

Di antara ketiga pemain tersebut, Canut menjelaskan bahwa Pique merupakan penerima upah tertinggi di Barcelona.

Canut mengklaim, total pendapatan Pique dari Barcelona dalam setahun mencapai 28 juta euro atau sekitar Rp455 miliar.

Respons Pique

Tudingan tersebut langsung direspons oleh Pique. Pemain berusia 34 tahun itu langsung mematahkan klim Canut.

Klarifikasi tersebut dibuat Pique melalui sebuah unggahan foto di akun Twitter pribadinya, pada Sabtu 8 Januari 2022.

Foto tersebut menunjukkan slip gaji Pique senilai 2,3 juta euro (Rp34 miliar). Pique menjelaskan, angka itu adalah separuh dari gaji pokoknya pada 2021.

"Ini adalah 50 persen dari gaji (pokok) saya, yang dibayarkan pada 30 Desember. Hargai diri Anda sendiri," tulis Pique.

Sementara itu, Barcelona juga memberikan klarifikasi terkait tuduhan Canut. Mereka menganggap, apa yang dikatakan Canut adalah informasi yang tidak benar.

"Kami menganggap itu tidak pantas, tidak profesional, dan (Canut) telah bertindak dengan itikad buruk dengan menawarkan informasi ini sebagai kebenaran," tulis pernyataan resmi Barcelona.

"Kami menyayangkan bahwa data jenis ini diberikan karena melanggar hak pribadi para pemain."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya