- AP Photo/Michel Spingler
VIVA – Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi menganggap apa yang diucapkan Real Madrid soal Kylian Mbappe adalah omong kosong. Bahkan sudah dilakukan sejak jauh hari.
Al-Khelaifi mengaku sejak kontrak Mbappe bersama PSG tersisa 18 bulan lagi, sudah terjadi perbincangan untuk melakukan perpanjangan. Namun kemudian Madrid mengklaim hal berbeda.
"Saya tahu 18 bulan lalu, Mbappe mau bertahan. Saya mendengar Madrid mengatakan Mbappe ingin bersama mereka. Tapi itu tidak benar," kata Al-Khelaifi, dikutip dari Marca.
Pada musim panas 2021/2022, diakui oleh Al-Khelaifi jika Madrid mengajukan tawaran untuk mendapatkan Mbappe. Tapi kemudian ditolak oleh PSG.
Harga yang diajukan Madrid kepada PSG ketika itu terbilang fantastis, yakni 18 juta euro atau setara dengan Rp2,8 triliun. Dari situlah kemudian Madrid coba memanfaatkan situasi kontrak Mbappe yang sisa sedikit lagi.
"Saya menolak 180 juta euro dan mereka mengatakan saya gila. Karena Mbappe bisa saja pergi secara gratis, tapi saya melakukan itu karena yakin Mbappe akan bertahan," tuturnya.
Striker PSG, Kylian Mbappe.
- twitter.com/PSG_English
Al-Khelaifi memiliki alasan kuat mengapa begitu percaya diri Mbappe bakal bertahan. Secara pribadi mereka saling mengenal, bahkan sampai kepada keluarga.
Sosok Mbappe yang mementingkan profesionalisme menjadi salah satu faktor juga. Karena itulah Al-Khelaifi yakin sang pemain bakal bertahan.
"Mbappe sangat serius dan profesional. Dia tak peduli dengan uang. Saya mengerti mereka kecewa," ujar Al-Khelaifi.
Belakangan Presiden Madrid, Florentino Perez mengutarakan kekesalan karena gagal mendapatkan Mbappe. Dia menyebut PSG melakukan cara licik untuk mempertahankan pemain Timnas Prancis tersebut.
