La Liga Kembali Diguncang Skandal Pengaturan Skor

Joseba Llorente rayakan gol ke gawang Barcelona
Sumber :
  • REUTERS/Vincent West
VIVA.co.id
Enrique Tegaskan Barca Belum Berhenti Rekrut Pemain
- Skandal pengaturan skor kembali mencuat di kompetisi La Liga. Terbaru, Osasuna disebut-sebut menjadi klub yang melakukan praktek kotor tersebut di kompetisi La Liga musim 2013/14.

Frustrasi, Gary Neville Sudah 'Alergi' Melatih
Dilansir Mundo Deportivo, Pengadilan Pamplona menerima laporan dari seorang yang tak mau disebut namanya terkait dugaan pengaturan skor Osasuna. Dari laporan tersebut, Osasuna dituding mengeluarkan uang sebesar €1 juta atau setara Rp15,13 miliar untuk menyuap beberapa klub.

Neymar Ungkap Alasan Tak Tertarik Gabung Real Madrid
Ada dua klub yang dituding menerima suap dari Osasuna. Mereka adalah Espanyol dan Real Betis.

Espanyol dicurigai mendapatkan uang sebesar €250 ribu agar mau meraih hasil imbang saat menjamu Osasuna di kandangnya.

Sementara, Betis mendapat jatah yang lebih besar dari Osasuna. Los Rojillos menyogok Betis sebesar €650 ribu, dalam dua kali pembayaran.

Pertama, Osasuna memberikan uang senilai €400 ribu agar Betis mengalahkan Real Valladolid. Kemudian, uang sebesar €250 ribu diberikan agar Betis kalah dari Osasuna.

Temuan sementara menyebutkan otak dari pengaturan skor yang melibatkan Osasuna adalah mantan Presiden, Patxi Izco. Disinyalir, saat itu Izco menganggarkan dana sebesar €2,4 juta untuk operasional Osasuna selama semusim.

Sebelum kasus ini mencuat, duel antara Barcelona versus Deportivo La Coruna juga dicurigai ada pengaturan skor. Kecurigaan ini mencuat saat salah satu bek Deportivo, Albert Lopo membuat pengakuan dengan mendekati Xavi Hernandez dan melempar sebuah permohonan. 

"Main lebih santai, jadikan ini pertandingan yang bagus buat kedua tim," kata Lopo.

Di laga tersebut, Barca dan Depor akhirnya bermain imbang, 2-2. Super Depor pun terhindar dari jerat degradasi.

Selain dua kasus di atas, Real Zaragoza juga dicurigai pernah melakukan praktek serupa. Pengadilan tinggi Spanyol menduga Zaragoza melakukan praktek pengaturan skor di musim 2010/11. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya