Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Kiper Real Madrid, Keylor Navas, mengungkapkan bagaimana bahagianya dia saat akhirnya dipastikan bertahan di Bernabeu. Ini menyusul gagalnya Madrid mendapat kesepakatan transfer David de Gea dari Manchester United musim ini.
Dilansir dari Marca , Selasa, 22 September 2015, kesepakatan itu turut memasukkan Navas sebagai bagian dari pembelian David de Gea. "Saya tidak mudah marah, tapi kita semua punya masa-masa itu," kata Navas.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Ronaldo Patahkan Rekor Penalti LaLiga
Dilansir dari Marca , Selasa, 22 September 2015, kesepakatan itu turut memasukkan Navas sebagai bagian dari pembelian David de Gea. "Saya tidak mudah marah, tapi kita semua punya masa-masa itu," kata Navas.
Masa itu baginya terjadi pada 31 Agustus silam, membuat perasaannya dan keluarga bagai berada dalam rollercoaster. "Saya tidak pernah ingin meninggalkan Real Madrid. Agen saya mengatakan untuk terus menunggu panggilan telepon."
"Saya berpikir jika Tuhan ingin saya meninggalkan Madrid, itu adalah untuk yang terbaik. Tapi dia tidak menginginkan itu dan saya masih di sini," ucapnya, menyebut hal itu sebagai hari-hari sulit dalam karirnya.
Navas mengaku menangis pada malam, ketika akhirnya Real Madrid terpaksa mempertahankannya. Namun kiper berusia 28 tahun itu, mengatakan tidak bakal memanfaatkan situasi, untuk meminta kenaikkan gaji.
Sementara David de Gea telah menandatangani kontrak baru di Old Trafford, dengan tambahan pendapatan. Navas yang berasal dari Kosta Rika, mengatakan telah membuka lembaran baru dan fokus pada Real Madrid.
Pada Rabu, 23 September, seperti sebelum pertandingan lainnya, Navas akan berlutut di dekat gawangnya sebelum pertandingan dimulai. "Saya berdoa pada Tuhan untuk menolong saya, dan mencegah yang terburuk terjadi pada saya atau rekan setim."
Bukan hanya Navas yang bersyukur tetap di Bernabeu, bahkan semestinya los blancos karena Navas sejauh ini berhasil menjaga gawangnya tidak kebobolan, dalam empat pertandingan La Liga dan satu pertandingan Liga Champions. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Masa itu baginya terjadi pada 31 Agustus silam, membuat perasaannya dan keluarga bagai berada dalam rollercoaster. "Saya tidak pernah ingin meninggalkan Real Madrid. Agen saya mengatakan untuk terus menunggu panggilan telepon."
