- Twitter/@realmadrid
VIVA.co.id – Jika berbicara siapa saja gelandang terbaik di dunia, jelas nama Toni Kroos jadi salah satunya. Bintang Real Madrid ini punya kualitas mumpuni sebagai salah seorang jenderal lapangan tengah level dunia.
Sederet gelar prestisius sudah diraih oleh gelandang 27 tahun ini. Juara Piala Dunia 2014 bersama Timnas Jerman dan tiga gelar juara Liga Champions yang diraihnya bersama Bayern Munich dan Madrid, jadi bukti kehebatan pemain yang lahir di Greifswald ini.
Namun, siapa sangka, Kroos pernah dianggap bukan pemain kelas dunia. Saat masuk skuat senior Bayern di musim 2007/2008, Kroos dianggap masih belum punya kemampuan tingkat dunia.
Kroos bahkan sempat dipinjamkan ke Bayer Leverkusan, medio 2008 hingga 2010. Semusim berselang, Kroos kembali ke Bayern dan hanya dibayar murah. Nilai transfer Kroos bahkan lebih rendah dari bintang Bayern lainnya saat itu, Mario Goetze.
Anggapan sepele CEO Bayern, Karl-Heinz Rummenigge, diungkap oleh mantang gelandang Leverkusen, Stefan Reinhartz. Dikatakan Reinhartz, Rummenigge sempat tak mau memberi kontrak Kroos lebih dari angka €10 juta (Rp159 miliar) per tahunnya.
"Itu adalah sedikit soal uang. Bayern Munich menawarkan kontrak baru kepada Toni (Kroos). Toni tahu bahwa Mario Goetze menghabiskan uang di Bayern Munich. Padahal, Toni dan Goetze kurang lebih berusia sama," kata Reinhartz dilansir Bild.
"Bayern tidak mau membayar Toni lebih dari €10 juta. CEO Bayern, Karl-Heinz Rummenigge mengatakan, 'kami tidak akan membayar lebih €10 juta per tahun, karena Anda bukan pemain kelas dunia," ujarnya.
Tak disangka, Kroos menjelma jadi salah satu pemain top dunia. Madrid harus menggelontorkan dana sebesar £22,5 juta (Rp405 milar) untuk memboyongnya pada 2014 lalu. Bersama Madrid, Kroos sudah tampil dalam 154 pertandingan dan mencetak 8 gol di semua ajang. (one)
