VIVA.co.id – Piala Presiden 2017 menjadi bukti bahwa pemain gaek masih bisa membawa tuah bagi setiap klub. Taring mereka masih begitu tajam dan dibutuhkan klub.
Cristian Gonzales contohnya. Sudah menginjak usia 40 tahun, Gonzales nyatanya masih menjadi pilihan utama di Arema FC.
Ketajamannya pun tak berkurang. Buktinya, El Loco mampu menjadi top scorer di Piala Presiden 2017, dengan koleksi 11 gol.
Bukan cuma El Loco, beberapa pemain gaek juga masih bertaji. Sergio van Dijk menjadi bukti lainnya. Andai tak cedera, striker Persib Bandung ini bisa saja mencetak lebih dari 3 gol di Piala Presiden.
Striker asing yang sudah memasuki masa senja juga masih memiliki ketajaman di atas rata-rata. Marcel Silva Sacramento, bomber milik Semen Padang, usianya akan menginjak kepala tiga pada 2017 ini. Tapi, Marcel masih bisa tampil efektif dan mematikan.
Fakta yang miris justru menimpa para striker muda. Mereka kalah bersaing dengan bomber gaek.
Hanya beberapa amunisi muda yang mampu mencuat dan mencetak gol di ajang Piala Presiden. Sebut saja Febri Haryadi (Persib Bandung), Ilham Udin Armaiyn (Bhayangkara FC), dan Marinus Wanewar (Persipura Jayapura).
Kondisi berbeda terjadi di sektor bek dan gelandang. Banyak pemain muda di dua sektor tersebut yang tampil atraktif. Bukti sahnya adalah ketika Adam Alis Setyano, gelandang Singo Edan, didapuk menjadi Pemain Terbaik Piala Presiden 2017. (one)
