Cara Unik Bek MU Kendalikan Stres

Bek Manchester United, Luke Shaw
Sumber :
  • Twitter/@LukeShaw23

VIVA – Bek sayap Manchester United, Luke Shaw, merupakan sosok yang dikenal pendiam. Dalam menghabiskan waktunya, Shaw pun lebih memilih untuk sendirian di rumah ketimbang jalan-jalan. Menurutnya, itu justru bisa menghindarkan dia dari stres.

Declan Rice: Rodri Salah Satu Pemain Terbaik di Dunia

Sikap yang dimiliki oleh Shaw memang sempat dikritik oleh sang manajer, Jose Mourinho. Arsitek asal Portugal itu menganggap Shaw tak mempunyai motivasi untuk bekerja keras. Hal tersebut membuatnya kalah bersaing untuk mendapat tempat utama di skuat Setan Merah.

Namun, pada musim ini, Shaw berhasil bangkit. Pemain berusia 23 tahun tersebut mampu menggugah hati Mourinho untuk memasangnya di posisi bek kiri. Bahkan, dikabarkan Shaw segera menandatangani kontrak baru.

Haaland Setuju Odegaard Bisa Bikin Man City Makin Hebat, tapi ...

Salah satu kunci kebangkitan mantan penggawa Southampton itu ternyata adalah manajemen stres yang dilakukannya. Menurut Shaw, hal tersebut sangat membantunya untuk meningkatkan kemampuan. Caranya, dengan lebih sering tinggal di rumah daripada melakoni dunia gemerlap alias dugem, seperti yang dilakukan pria-pria seusianya.

“Jujur saja, saya sering sulit tidur setelah pertandingan karena adrenalin. Tentu, kalau menang, Anda bisa pergi keluar untuk makan malam. Tetapi, kalau kalah Anda akan merasa sedih dan kecewa sehingga sulit untuk beristirahat,” kata Shaw, seperti dikutip situs resmi klub.

Real Madrid Incar Bintang Muda Manchester United

“Terkadang, ketika Anda memikirkan tentang sebuah pertandingan yang berjalan buruk, hal itu bisa membuat mental terganggu. Anda mulai berpikir berlebihan dan melakukan lebih banyak kesalahan. Jadi, lebih baik jika berada di rumah bersama keluarga,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Shaw menjelaskan bahwa kepribadian seseorang tidak berubah hanya karena pekerjaannya. Menurutnya, dengan menonjolkan watak apa adanya, seseorang akan merasakan kehidupan yang tenang.

“Saya tidak perlu mengubah kepribadian hanya karena pekerjaan. Saya akan selalu menjadi pribadi yang sama seperti sebelum menjadi pesepakbola profesional, hingga hari ini dan sampai saya selesai bermain,” ujarnya menambahkan. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya