Terungkap, Dokter Sebut Pemain Bola Rentan Kena Corona

Striker Sampdoria, Manolo Gabbiadini (kiri).
Sumber :
  • espn

VIVA – Di balik stamina bugar dan kekuatan fisik yang terlihat, ternyata para pemain sepakbola profesional sangat rentan terkena virus Corona. Ini diungkapkan mantan dokter Chelsea, Dr Eva Carneiro.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

Seperti diketahui, sejumlah pemain profesional sudah dipastikan positif Corona. Terbaru, empat pemain klub Serie A Italia, Sampdoria dan satu tim medis dipastikan positif Corona dan sedang dikarantina.

Dr Caneiro mengklaim, tekanan fisik saat bertanding, perjalanan, dan hal-hal seperti berbagi botol air yang ditaruh secara sembarangan di pinggir lapangan membuat pemain sepakbola menjadi sarang untuk menyebarkan virus.

Ini Alasan Mengapa Kasus Virus COVID-19 Melonjak Tinggi di Singapura Hingga 22 Ribu Kasus

"Pemain profesional terbukti tertekan secara teratur. Ini dibuktikan dua tes, darah dan saluran pernapasan bagian atas yang merupakan awal dari virus seperti ini," kata Dr Caneiro dilansir The Sun, Minggu 15 Maret 2020.

"Itu karena jumlah pertandingan yang mereka mainkan. Aktivitas fisik, bermain di level profesional, dengan jeda laga kadang-kadang setiap 72 jam, serta latihan rutin menciptakan ketegangan pada tubuh," lanjutnya.

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

Pemain belakang Juventus, Daniele Rugani

Carneiro kemudian mengklaim, perjalanan terus menerus terutama dengan menumpangi pesawat juga memiliki efek negatif pada kesehatan tubuh pemain. Meski sejumlah pemain terkadang menggunakan jet pribadi.

"Itu berarti mereka harus memasuki bandara, meskipun mereka mungkin bepergian dengan jet pribadi. Perjalanan juga dapat berarti perubahan pola tidur, pulang dini hari, menciptakan kelelahan yang lagi-lagi dapat membuat pemain rentan."

Carneiro juga menambahkan, hubungan dekat antara rekan setim membuat isolasi sulit dilakukan. "Secara budaya, sulit membujuk para pemain dan staf untuk mengubah perilaku yang menyebabkan penyebaran infeksi, seperti berjabat tangan dan berpelukan."

"Meskipun Anda mungkin ingin seorang pemain pergi untuk mengisolasi diri, ini ditoleransi dengan buruk dan ada keinginan alami dari mereka untuk tidak ingin secara individu diisolasi," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya