Dream Chasers Inter: Bertahan dan Berkembang di Tengah Surga Kuliner

Kiper jebolan Inter Primavera, Vladan Dekic
Sumber :
  • Sempre Inter

VIVA – Sekitar 2.000 tahun lalu, Kekaisaran Romawi masih berjaya dan gemar berkelana demi menaklukkan daerah lain. Dalam proses imperialisasi, Kekaisaran Romawi tak hanya membawa ketakutan dalam urusan kekuatan armadanya saja, tapi mereka juga membawa pengaruh budaya kuliner khas dengan presisi penyajian tinggi.

Blak-blakan, Ketum PSSI Erick Thohir Ungkap Pembicaraan dengan Emil Audero

Tradisi kuliner Romawi memang dikenal sebagai salah satu yang terbaik. Cara memasak yang unik ditambah cita rasa menarik, dan menu variatif karena setiap daerah memiliki ciri khas, membuat makanan yang mereka buat selalu berhasil menggoyang lidah para penikmatnya, termasuk saat diperkenalkan kepada penduduk daerah jajahan.

Pasta yang diperkenalkan berbeda. Rotinya bervariasi, hingga teknik penyajiannya yang menarik.

Ernando Ari Jago Banget, Timnas Indonesia Butuh Naturalisasi Kiper Inter Milan?

Seperti, Milan dikenal sebagai daerah yang kuat dalam penyajian risotto. Kemudian, Bologna sangat fasih ketika para penduduknya menyajikan tortellini. Dan kawasan Naples terkenal akan sajian pizza.

Maka tak heran, warisan Kekaisaran Romawi itu membuat Italia dikenal sebagai surga kuliner di dunia. Banyak turis yang datang, hanya untuk merasakan bagaimana nikmatnya makanan Italia.

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Sejatinya, makanan Italia sudah terkenal sejak Kekaisaran Romawi dan para imigran Neapolitan hijrah ke Amerika Serikat. Dari dua peristiwa itu, makanan Italia dikenal di seluruh dunia.

Memang, tak bisa dipungkiri, makanan-makanan Italia begitu nikmat. Mungkin, bisa dibilang, Italia merupakan negara yang memiliki variasi makanan terbanyak dan cita rasa terkaya di Eropa.

Pasta/fettuccine.

Ada teori menyebutkan, pengaruh makanan Italia sebenarnya berasal pula dari China, seperti pasta. Marco Polo, saat mengunjungi China, disebutkan membawa mi dari sana dan diaplikasikan pada pasta.

Namun, teori lainnya menyebutkan, pasta memang sudah populer sebelum Marco Polo membawa mi China ke daratan Italia.

Surga bagi para pelancong, tapi bisa jadi bumerang untuk barisan pesepakbola muda yang tengah menimba ilmu di akademi-akademi klub Italia.

Ya, makanan tentu jadi salah satu ujian bagi para pemain profesional di Italia. Bagaimana tidak, di sudut-sudut jalan seluruh penjuru Italia, pastinya banyak restoran yang menyajikan makanan enak.

Mereka harus tahan, tak boleh tergoda. Mengapa? Salah makan saja, akan berpengaruh pada perkembangan mereka.

Lihat Cristiano Ronaldo saat main di Juventus. Pola makannya begitu dijaga. Ronaldo, begitu tahan saat dihadapkan pada godaan kuliner supernikmat Italia.

CR7 tetap percaya pada makanan yang diolah di rumah, sesuai dengan kebutuhannya. Menilik makanan yang dikonsumsi Ronaldo, semua pasti akan mengernyitkan dahi karena rata-rata tak memiliki rasa gurih dan lainnya. Rekan setim di MU, Patrice Evra, saja, sampai tak mau main lagi ke rumah Ronaldo karena makanannya yang sangat sehat. Ada pun, makan di luar, hanya untuk refreshing sejenak.

Cristiano Ronaldo dengan menu makanannya

Nah, gaya hidup Ronaldo ini yang perlu dicontoh dari para pemain muda Inter Milan. Dalam tayangan Dream Chasers Inter Milan Episode 4, para pemain Inter Primavera dihadapkan pada godaan makanan lezat ala Italia.

Mereka terlihat mendatangi restoran di salah satu sudut kota Milan. Pemilik restoran itu, Luca Ori, ternyata sudah mengenal para pemain Inter Primavera. Sebab, mereka sering mendatangi restoran milik Ori.

Saking seringnya, Ori sampai tahu makanan kesukaan mereka. Kiper jebolan Inter Primavera, Vladan Dekic, sangat gemar memakan pasta ketika baru datang ke Italia. Pengakuan Dekic, bobot tubuhnya bisa naik tiga kilogram sampai satu bulan.

Tak terkontrol dan tentunya bukan situasi yang ideal. Masalah ini harus ditangani karena makanan bisa saja jadi salah satu penghambat perkembangan para pemain muda Inter.

Beruntung, Ori sudah tahu pantangan untuk para pemain Inter Primavera. Terlihat, Ori sudah berkomunikasi dengan ahli gizi dari tim medis Inter Primavera agar makanan yang disajikannya sesuai dengan kebutuhan para pemain.

"Kadang, ada pemain yang bandel dengan coba merayu saya. Tapi, saya tak mendengarkan karena diet mereka sudah ditentukan. Ini berkaitan dengan performa dan proses penyembuhan cedera mereka. Beberapa makanan ada yang dilarang untuk dikonsumsi," jelas Ori dalam tayangan Dream Chasers.

Sebenarnya, makanan jadi hal kecil, namun bisa berakibat serius. Sudah seharusnya, para pemain di Indonesia, baik yang senior maupun junior, mulai menyadari pentingnya nutrisi dalam tubuh mereka.

Tayangan Dream Chasers Inter bisa jadi pedoman belajar bagi para pemain muda di Indonesia. Khususnya, bagaimana mereka menghadapi situasi di tengah godaan non-teknis yang begitu kuat. Anda bisa menyaksikannya lewat Mola TV dan menggunakan paket Corona Care.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya