Dream Chasers Inter: Pabrik Pemain Unggul dengan Petuah Henry Ford

Alumnus Inter Milan Primavera, Nicolo Zaniolo
Sumber :
  • Inter.it

VIVA – Henry Ford berkata, "Cuma ada satu aturan dalam industri dan itu adalah: Ciptakan produk berkualitas terbaik dalam biaya paling minim, lalu bayarlah gaji semaksimal mungkin."

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Inter Milan Primavera merupakan salah satu akademi yang berpedoman pada prinsip pebisnis otomotif legendaris Amerika Serikat itu. Bagaimana tidak, Inter Primavera telah melahirkan sejumlah bintang dan dikenal sebagai salah satu akademi terbaik di Italia.

Memang, indikator dalam akademi sepakbola tak melulu bergantung pada soal trofi. Tapi, paling penting bagaimana akademi itu bisa memunculkan pemain yang mampu meledak di level karier berikutnya.

Hasil Lengkap: Bayer Leverkusen Juara Bundesliga, Liverpool dan Arsenal Tumbang

Label salah satu yang terbaik disandang oleh Inter. Mengapa? Secara trofi, Inter memang jadi salah satu tim paling sering juara di kompetisi Primavera.

Hingga kini, mereka memegang sembilan gelar juara Primavera dan enam trofi Coppa Italia Primavera.

Terpopuler: Emil Audero Dinaturalisasi Usai Ketemu Erick Thohir Kaka Dicerai karena Terlalu Sempurna

Itu bicara trofi. Tapi, bagaimana kalau produknya? Jangan ditanya. Inter Primavera kerap melahirkan pemain yang berpengaruh di masa depan. Mario Balotelli, Leonardo Bonucci, dan Nicolo Zaniolo, adalah tiga produk tersukses Inter.

Saat ini, ketiganya memang tak lagi membela Inter. Namun, terlihat jelas bagaimana pengaruh mereka di tim yang dibelanya.

Bonucci yang paling sukses. Dia menjadi andalan di lini pertahanan Juventus dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir.

Pemain belakang Juventus, Leonardo Bonucci

Sistem pembinaan di Inter memang sudah cukup matang. Terbukti, kala Bonucci sudah siap dipasarkan, nilai jualnya perlahan meningkat.

Inter menjual Bonucci ke ACD Treviso pada 15 Juli 2008 silam. Nilai penjualannya saat itu mencapai €300 ribu.

Matriks pembinaan usia dini di Inter terpenuhi. Mereka seperti menjalankan instruksi Ford, produksi dengan dana minim, kualitas terbaik, dan harganya bersaing.

Bonucci perlahan menanjak menjadi pemain yang menakutkan di lini belakang. Dan hingga kini, dia dikenal sebagai salah satu bek terbaik di dunia.

Alumnus teranyar adalah Zaniolo. Inter merekrut Zaniolo dengan harga yang tergolong murah dari Virtus Entella. Demi merekrut Zaniolo, Inter mengeluarkan uang senilai €1,8 juta atau setara Rp29 miliar, ditambah bonus €1,7 juta, pada 5 Juli 2017 silam.

Zaniolo benar-benar melesat menjadi prospek menjanjikan bagi Inter. Selama bergabung dengan tim Primavera, Zaniolo melesat.

Tapi, perjuangan Zaniolo tak enteng. Lewat tayangan Dream Chasers Inter, terlihat jelas bagaimana Zaniolo berkembang selama satu musim di 2017/18 bersama Inter.

Pemain AS Roma, Nicolo Zaniolo

"Inter Primavera merupakan tim terkuat di Italia. Maka dari itu, saya memutuskan hijrah ke sini. Bersama Inter, saya bisa tumbuh menjadi pemain profesional," kata Zaniolo dalam tayangan Dream Chasers.

Zaniolo mengaku dididik dengan cara yang begitu keras di Inter. Berbagai kelebihan Zaniolo dieksplorasi. Hingga pemain kelahiran Massa itu bisa tangguh dalam urusan duel fisik dan eksplosivitas.

Sebab, secara postur, Zaniolo memang begitu menjanjikan dalam sepakbola fisik.

"Kalau latihan benar, maka hasilnya positif dan bisa bermain dengan baik. Saya terus dilatih dalam urusan bertahan agar kuat dalam berduel fisik," ujar Zaniolo.

The Next Frank Lampard adalah julukan Zaniolo. Maklum, dia punya tendangan roket dan memiliki gaya main agresif sebagai gelandang serang.

"Tendangannya luar biasa kuat dan akurat," puji alumnus Inter Primavera, Vladan Dekic.

Buah manis dipetik Zaniolo sekarang. Meski tak bermarkas lagi di Giuseppe Meazza, berkat didikan Inter, Zaniolo menjelma jadi salah satu gelandang paling diperhitungkan di Italia.

Panggilan Timnas Italia sudah dilayangkan pelatih Roberto Mancini kepadanya. Kini, Zaniolo mulai menarik minat raksasa Italia lainnya, Juventus.

Terlihat, dari sini bagaimana kesuksesan Inter membina para pemain. Dan, jika ingin berinvestasi terhadap pemain, biayanya memang tak murah dan butuh kesabaran.

Klub di Indonesia harus sadar akan hal tersebut. Lewat tayangan Dream Chasers Inter, dengan berlangganan paket Corona Care di Mola TV, seluruh elemen klub profesional Indonesia atau publik secara umum, bisa menyaksikan langsung bagaimana para pemain muda mengejar mimpinya lewat proses yang benar-benar mapan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya