Hah, Neymar Dapat Bansos COVID-19 RP1,7 Juta?

Striker Paris Saint-Germain, Neymar usai bobol gawang Borussia Dortmund
Sumber :
  • twitter.com/ChampionsLeague

VIVA – Momen lucu sekaligus mengejutkan dialami megabintang Paris Saint-Germain (PSG), Neymar. Salah satu pemain termahal di dunia itu malah terdaftar sebagai orang yang menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah Brasil.

5 Pesepakbola dengan Follower Instagram Terbanyak di Dunia, Messi dan Ronaldo Nomor Berapa?

Ya, Brasil kini adalah salah satu negara paling parah terdampak virus Corona COVID-19. Sebanyak 673 ribu lebih orang dinyatakan positif.

Banyaknya jumlah orang yang positif membuat tatanan kehidupan di Brasil menjadi berubah. Banyak aktivitas di negara surga pemain bola itu harus dihentikan.

Neymar Sumbang Rp2,5 Miliar untuk Dani Alves di Tengah Kasus Pelecehan Seksual

Neymar Jr bersama ayahnya Neymar Santos, Sr.

Sebagai gantinya, pemerintah Brasil mengucurkan bantuan sosial yang akan diberi pada rakyatnya. Namun, pendataan yang dilakukan oleh pemerintah Brasil sepertinya tidak akurat. Bagaimana bisa, Neymar yang memiliki gaji Rp1,3 triliun per tahun mendapatkan bansos 600 real atau hampir setara Rp1,7 juta.

Sulit Dikejar Al Nassr, Ini 5 Fakta Menarik Al Hilal Juara Paruh Musim di Liga Arab Saudi

Jelas kejadian ini membuat Neymar kaget. Sampai-sampai, mantan pemain Barcelona itu mengutus seseorang untuk memberikan klarifikasi.

Menurut laporan mesia Brasil, UOL, Neymar sama sekali tidak mengajukan permohonan untuk mendapatkan uang yang bisa dikatakan tak ada seujung kuku dengan gaji yang didapatnya itu.

"Jelas tidak pernah mengajukan permohonan untuk bantuan ini, dan tidak tahu siapa yang melakukannya," tulis pernyatannya.

Penyerang Paris Saint-Germain (PSG), Neymar

Di sisi lain, kengerian COVID-19 di Brasil sudah mencapai level atas. Bahkan, jumlah korban meninggal di Brasil akibat COVID-19 ini melampaui Italia. Menurut laporan Worldometers, sudah ada 36 ribu lebih orang meninggal karena virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya