Cerita Kelam Pemain Barito Putera Pertama Kali Datang ke Palestina

Pemain asing Barito Putera, Yashir Islame Pinto.
Sumber :
  • Instagram/@psbaritoputeraofficial

VIVA – Pemain asing Barito Putera, Yashir Islame Pinto, merupakan pemain kelahiran Chile, tetapi berpaspor Palestina. Sejak 2016, ia resmi menjadi warga negara Palestina.

Protes Meluas di Universitas Spanyol, Mahasiswa Minta Putus Hubungan dengan Israel

Yashir Islame Pinto mengawali kariernya bersama akademi Colo-Colo FC, yang tak lain adalah klub tersukses di Chile. Dengan demikian, cukup mudah baginya untuk menembus skuad Timnas Chile U-18 hingga U-20.

Sebelum mendarat di Indonesia, Yashir sudah malang melintang sebagai pemain asing, mulai dari Liga Kanada, Amerika Serikat, Jerman, Hungaria hingga Malaysia.

Terima Ancaman, Badan Bantuan PBB untuk Palestina Tutup Kantornya di Yerusalem Timur

Selama perjalanan kariernya itu, Yashir menceritakan bagaimana proses dirinya dinaturalisasi menjadi warga negara Palestina. Saat bermain di Hungaria, ia dihubungi oleh salah satu agen pemain melalui aplikasi Linkedin, yang memintanya bermain untuk Timnas Palestina.

"Melalui Linkedin, Majid Balawi (agen pemain asal Palestina) menghubungi saya dan menawari saya untuk bermain bersama Timnas Palestina," kata Yashir, seperti dikutip Komunitas Pers Chile-Palestina.

Amerika: Pasukan Israel Takkan Mampu Habisi Hamas!

"Mereka mengatakan sudah mengikuti saya sejak lama dan jika saya memiliki niat untuk menerima tawaran itu, mereka siap mengurus perpindahan federasi saya. Hingga akhirnya, saya sekarang membela Timnas Palestina," ujarnya.

Namun, ada kisah lain dalam perjalanan Yashir menuju Palestina. Ia pun mengaku, gugup ketika berada di Tel Aviv, Israel, karena banyak petugas bersenjata yang berintrogasi Yashir.

"Saat saya berada di Tel Aviv, hal pertama yang mereka tanyakan adalah apakah Anda Muslim atau Kristen. Mereka juga menahan saya di sana selama 5 jam tanpa membiarkan saya pergi ke Palestina. Hal itu membuat saya gugup," ucapnya.

"Saya yang saat itu membawa paspor Chille sempat membuat mereka ramah, tetapi ketika bertanya tujuan saya pergi mereka mengubah posisi senjata dan raut wajah menjadi radikal. Jadi, saya sedikit takut," ungkapnya.

Setelah menjadi warga negara Palestina, rasa takut Yashir sudah hilang. Sebab, kabar-kabar yang menyebutkan bahwa Palestina adalah daerah rawan konflik tidak dapat dibuktikan oleh Yashir.

“Tidak ada yang bisa memberi tahu saya bahwa apa yang terjadi di Palestina itu sesungguhnya tidak nyata. Saya bisa bertahan hidup,” katanya.

“Saya telah melewati pos pemeriksaan dan saya tahu apa yang sebenarnya terjadi. Semuanya itu adalah dusta karena mereka berusaha menyembunyikan kotoran di bawah karpet,” tutur penyerang berusia 29 tahun tersebut.

Baca Juga: Wanita Berhijab Asal Arab Saudi Juara Dunia Turnamen FIFA20

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya