Messi: Saya Seharusnya Pergi ke Psikolog

Lionel Messi kembali jalani latihan bersama Barcelona.
Sumber :
  • fcbarcelona.com

VIVA – Penggunaan psikolog olahraga menjadi semakin umum di kompetisi sepakbola level atas. Psikolog olahraga pun menjadi peran yang saat ini dianggap lumrah di klub-klub besar, dibanding di masa sebelumnya.

Bicara Kekalahan dari Madrid, Bek Barcelona Silang Pendapat dengan Xavi

Bintang Barcelona, Lionel Messi mengakui bahwa dirinya seharusnya menggunakan jasa psikolog untuk membantunya mengatasi tekanan berat kepada dirinya. Hanya saja, Messi masih belum berani melakukan konsultasi dengan psikolog.

"Saya seharusnya pergi ke psikolog, tapi saya tidak pernah ke sana. Kenapa? Entahlah. Sulit bagi saya untuk mengambil langkah itu, meski saya tahu saya membutuhkannya," kata Messi kepada Jordi Evole, dilansir Marca.

Real Madrid Vs Barcelona Seperti Final LaLiga

"Antonela (istri) berkali-kali bersikeras mendesak saya harus ke sana, tetapi saya adalah seseorang yang memendam sendiri. Saya enggan berbagi masalah saya. Saya tahu ini akan membantu saya, tetapi saya belum melakukannya."

Psikolog profesional yang mungkin harus dikunjungi Messi adalah Imma Puig, psikolog Barcelona selama 15 musim. Dia adalah salah satu sosok yang menjadi tempat konsultasi Andres Iniesta ketika legena Barcelona itu menderita secara psikis.

Dikalahkan Real Madrid, Kiper Barcelona Kecam LaLiga

Imma Puig berharap dapat membantu menghilangkan stigma yang masih ada tentang bantuan psikolog terhadap seseorang. Sama seperti Iniesta yang ingin menormalisasi penggunaan psikolog dalam sepakbola, Puig juga ingin hal itu terjadi.

"Semua orang percaya bahwa ketika mengalami depresi, Anda harus menghadapi banyak masalah. Tapi itu tidak benar, orang bisa merasa depresi meski memiliki semua yang diinginkan orang lain lain," kata Puig.

"Pesepakbola memiliki masalah yang persis sama dengan orang lain, tetapi perbedaannya adalah mereka bekerja di 'etalase toko'. Setiap orang bisa mengkritik mereka, tahu apa yang mereka peroleh, bisa mengomentari kehidupan pribadi mereka."

"Kadang-kadang saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika kehidupan politisi atau pengusaha sama tereksposnya dengan para pesepakbola. Itu tidak mudah. ??Mereka harus hidup dengan tingkat kecemburuan yang meningkat saat ini."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya