Ketika Mantan Kapten Barcelona Berdarah-darah usai Tabrak Kaca

Legenda Barcelona, Carles Puyol.
Sumber :

VIVA – Mantan kapten Barcelona, Carles Puyol dikenal sebagai petarung di atas lapangan hijau. Dia berani menghalau dan berduel dengan lawan demi mengamankan lini pertahanan. Dan mental petarungnya tidak berhenti meski dia sudah pensiun.

Bicara Kekalahan dari Madrid, Bek Barcelona Silang Pendapat dengan Xavi

Pada 2019, Puyol menunjukkan mental petarungnya saat bermain tenis bersama temannya. Dia bahkan harus berdarah-darah usai menabrak kaca. Dan menariknya, tidak ada ekspresi kesakitan yang dia tampilkan.

Seperti dilansir SportBible, Senin 8 Maret 2021, Puyol tampak berlumuran darah saat difoto setelah dia secara mengejutkan berlari dan tidak sengaja menabrak kaca saat hendak memukul bola tenis.

Real Madrid Vs Barcelona Seperti Final LaLiga

Foto tersebut juga menunjukkan pensiunan pesepakbola itu sambil tersenyum menggunakan handuk untuk membersihkan darah yang menutupi kaki kiri dan lengan kirinya. Foto lain menunjukkan kerusakan yang disebabkan oleh Puyol.

Dikalahkan Real Madrid, Kiper Barcelona Kecam LaLiga

Puyol sendiri dikenal setelah menghabiskan seluruh karirnya di Barca dan secara luas dianggap sebagai salah satu bek terbaik di generasinya. Puyol memenangkan 20 trofi bersama klub, termasuk 6 gelar La Liga dan 3 trofi Liga Champions.

Mantan bek tengah itu juga menjadi kapten tim Spanyol selama satu dekade. Mantan pemain internasional Spanyol itu berhasil memenangkan Piala Dunia bersama negaranya pada 2010 dan Piala Eropa pada 2008.

Puyol sendiri beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa Real Madrid sempat tertarik untuk merekrutnya dua kali. Tetapi dia menolak kesempatan untuk pindah ke Los Blancos pada kedua kesempatan tersebut.

"Mereka mencoba merekrut saya pada dua kesempatan, tetapi saya berada di klub terbaik di dunia dan ingin memenangkan gelar di sana. Jadi saya memilih tetap bertahan," katanya kepada saluran TV3 Catalan.

"Tawaran pertama saat Luis Figo hijrah ke Real Madrid. Yang kedua adalah ketika Real Madrid menunjuk Jose Antonio Camacho sebagai pelatih baru mereka dan dia menginginkan saya dan Ronaldinho."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya