Ketika Barack Obama Akui Kalah Hebat dari Marcus Rashford

Barack Obama dan Marcus Rashford
Sumber :
  • Random House

VIVA – Penyerang Manchester United, Marcus Rashford berbincang dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Mulai Hari Ini, Prabowo Subianto Bakal Dikawal Paspampres

Mereka membahas kekuatan kaum muda untuk membuat perubahan dalam masyarakat di dunia.

Rashford dan presiden Amerika Serikat ke-44 itu mengobrol dalam panggilan video yang diselenggarakan oleh Penguin Books, Kamis 27 Mei 2021.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Diskusi mereka juga berfokus pada pentingnya memberi ruang dan tempat kepada komunitas muda serta menyadarkan pentingnya membaca buku.

Kemudian mereka juga bercerita beberapa nasib mereka yang sama, termasuk dibesarkan oleh orang tua tunggal yakni seorang ibu.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

Rashford, tahun lalu mempelopori kampanye untuk mengatasi kemiskinan dan pangan anak di Inggris selama pandemi virus Corona.

Dia berhasil melakukan negosiasi dengan Pemerintah Inggris untuk melanjutkan program makanan sekolah gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Namun, karena keterbatasan pada Oktober 2020, Pemerintah Inggris memutsukan untuk menghentikan program ini. Meski demikian, hal ini tak lantas membuat Rashford menyerah. 

Aksinya didukung banyak pengusaha rumah makan, restoran, dan pihak-pihak terkait. Ia pun mengubah akun Twitter menjadi jembatan penghubung. 

Aksi terpuji Rashford itu pun membuat Obama Kagum. Dia mengakui, Rashford lebih hebat dari dirinya ketika muda.

"Banyak orang muda yang saya temui - termasuk Marcus - mereka lebih maju dari saya ketika saya berusia 23 tahun. Mereka sudah membuat perubahan dan menjadi kekuatan positif di komunitas mereka," kata Obama, dilansir Skysport.

Sementara Rashford tak menyangka bisa berbicara langsung dengan Obama. Diakui Rashford, dia memiliki masa kecil yang hampir sama dengan Obama.

"Ini cukup nyata bukan? Saya sedang duduk di dapur saya di Manchester, berbicara dengan Presiden Obama. Dia membuat saya merasa nyaman," kata Rashfrod.

"Tidak lama kemudian saya menyadari betapa selarasnya pengalaman kami ketika masih anak-anak. Saya benar-benar menikmati setiap menitnya. Ketika Presiden Obama berbicara, yang ingin Anda lakukan hanyalah mendengarkan," sambungnya.

Selain kampanyenya untuk mengakhiri kelaparan anak, Rashford juga menjadi tokoh penting dalam memerangi rasisme dalam sepakbola dan pelecehan online.

Rashford mengatakan, setelah timnya kalah dari Villarreal dalam final Liga Europa, telah menerima setidaknya 70 penghinaan rasial di media sosial.

"Setidaknya 70 penghinaan rasial di akun saya. Bagi mereka yang bekerja untuk membuat saya merasa lebih buruk dari yang sudah saya rasakan, semoga berhasil." ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya