Scholes Ungkap Rahasia Lewat Otobiografi

Paul Scholes bersama istrinya, Claire, dan Arron, Alicia dan Aiden
Sumber :
  • REUTERS/Nigel Roddis

VIVAnews - Legenda Manchester United Paul Scholes mengungkap kehidupan pribadinya melalui otobiografi. The Ginger Prince mengakui salah satu dari tiga anaknya mengalami gangguan perkembangan otak atau autis.

Setelah membela Manchester United sejak 1994, Scholes akhirnya memutuskan gantung sepatu akhir musim lalu. Perpisahan Scholes ditandai dengan pertandingan eksebisi melawan klub asal Amerika Serikat, New York Cosmos.

Melalui otobiografi berjudul 'Scholes: My Story, the Manchester United dan England Legend', Scholes mengungkapkan perjalanan hidupnya, baik di dalam dan luar lapangan.

Salah satu hal yang diungkapkan Scholes melalui otobiografinya adalah mengenai keputusan pensiun dini dari tim nasional Inggris. Pada Agustus 2004, Scholes memutuskan pensiun dari sepakbola internasional di usia 29.

Scholes mengaku keluarga adalah faktor utama memutuskan pensiun dari timnas Inggris. Scholes tidak bisa jauh dari keluarganya, dan mengaku mendapat dukungan manajer MU Sir Alex Ferguson.

"Saya mengambil keputusan sendiri dan kemudian menginformasikan kepada Sir Alex, yang bilang kepada saya untuk mengikuti kata hati. Manajer timnas Inggris saat itu, Sven Goran Eriksson, mengira saya sudah gila karena pensiun dari karir internasional saat masih muda," ujar Scholes dalam otobiografinya seperti yang dilansir The Sun.

"Kemudian pada Mei 2010, saya didekati asisten Fabio Capello, Stuart Pearce dan Franco Baldini, dan mereka meminta saya membela Inggris di Piala Dunia 2010. Sekali lagi saya berpikir keras, tapi hasilnya tetap sama," lanjut Scholes.

Scholes mengaku telah mengambil keputusan yang tepat. Pasalnya, dengan begitu dia bisa selalu dekat dengan istrinya, Claire, dan tahu perkembangan ketiga anaknya, Arron (12 tahun), Alicia (10) dan Aiden (6).

Scholes mengaku Arron memiliki bakat dalam olahraga kriket, dan Alicia gemar berkuda. Di otobiografi ini, Scholes juga mengakui kalau anak terakhirnya, Aiden, mengalami gangguan perkembangan otak atau autis.

"Aiden menderita autis dan cukup mengalami kesulitan dalam belajar, jadi dia tidak bisa aktif dalam olahraga saat ini, meski dia sangat senang renang. Dia sangat senang berada di kolam. Kebanyakan anak penderita autis takut dengan air, tapi Aiden tidak," papar Scholes.

"Kami berharap kondisinya membaik, tapi kami tidak memaksakannya. Kami hanya ingin memastikan hidupnya bahagia. Banyak orang yang berusaha membantunya," kata Scholes. (umi)

MU Mainkan Mkhitaryan Lagi, Mourinho Tidak Puas
Manajer Manchester United, Jose Mourinho

Rekor Buruk Mourinho di MU

Dari dua manajer sebelumnya, Mourinho memiliki rekor terburuk.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016