5 Formasi Tim Sepakbola Paling Tak Lazim

Pemain Spanyol saat jadi juara Euro 2012
Sumber :

VIVA.co.id - Taktik dan formasi adalah hal krusial dalam sepakbola. 4-4-2, 4-3-1-2 atau 4-3-3, merupakan pola yang lazim dipakai kebanyakan pelatih dari dulu sampai sekarang. Tapi ternyata ada sejumlah tim yang pernah menerapkan formasi aneh, bahkan gila. Berikut 5 di antaranya:

1. Ajax Amsterdam (1995): 3-3-1-3
Formasi ini dipakai Louis van Gaal bersama Ajax. Dengan pola itu dia berhasil membawa The Amsterdamers meraih berbagai gelar, termasuk Liga Champions di 1995.

Mengandalkan tiga bek dan tiga gelandang enerjik, Ajax kala itu sukses menerapkan permainan total football. Jari Litmanen menjadi playmaker untuk mengatur aliran bola kepada bomber Patrick Kluivert serta dua winger Finid George dan Marc Overmars.

2. Australia (2006): 3-6-1
Pola ini juga diusung oleh pelatih Belanda. Dia adalah Guus Hiddink ketika membawa Australia tampil di Piala Dunia 2006.

Memang tak ada prestasi menngkilap yang dicatat ketika memakai formasi tersebut. Tapi dengan mengandalkan kekuatan 6 gelandang sekalius, Socceroos selalu mampu mendominasi permainan.

3. Barcelona (2009/2010): 4-2-4
Pola ini adalah besutan Pep Guardiola. Barcelona begitu berjaya ketika menggunakannya. Sejumlah trofi bergengsi seperti La Liga, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Klub disapu bersih.

Salah satu alasan Guardiola memakainya adalah demi mengakomodir melimpahnya tenaga di lini serang. Bayangkan saya, kala itu di Barcelona masih ada bomber top sekelas Thierry Henry, belum lagi kehadiran pemain berbakat seperti Pedro Rodriguez dan Andres Iniesta serta Lionel Messi.

4. Spanyol (2012): 4-6-0
Vicente Del Bosque menerapkan pola ini ketika Spanyol menjuarai Piala Eropa di 2012. Formasi yang tak menihilkan peran penyerang juga biasa disebut "false nine".

Dengan pola ini Spanyol mengandalkan kekompakan tim untuk memainkan gaya tiki-taka. Secara perlahan tapi pasti, barisan gelandang La Furia Roja secara serentak masuk ke area pertahanan lawan dan berusaha mencari celah buat mencetak gol.

5. Prancis (1984): 4-2-2-2
Formasi ini juga disebut "kotak ajaib". Adalah pelatih Michael Hidalgo yang memperkenalkannya. Dan dengan cara bermain itu pula dia berhasil membawa Prancis keluarĀ  sebagai juara Eropa pada 1984.

Pola ini benar-benar mengandalkan permainan dari tengah, bukan sisi lapangan. Untungnya kala itu Prancis memang memiliki kuarter gelandang hebat yakni Jean Tigana, Alain Giresse, Luis Fernandez dan Michel Platini.

Terjebak Macet, Duel MU Vs Spurs Tertunda

Baca juga:

Dianggap 'ABG', Bintang Liverpool Ditolak Penyanyi Cantik

Memphis Raih Rekor Gol Terburuk di Premier League

Klasemen Sementara Premier League: MU Tembus 3 Besar

Tiru Maradona, Aguero Cetak 'Gol Sarung Tangan Tuhan'

Ajax Beri Persembahan Terakhir untuk Johan Cruyff
Aremania di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.

Polres Malang Tangkap Pelaku Perusak Mobil saat Konvoi Arema

"Mereka menendang body mobil dan memecahi kaca mobil dengan batu."

img_title
VIVA.co.id
12 April 2016