Geliat Dua Putra Raja Ikan Kalengan Thailand di Liga Inggris

Logo maskapai Thailand di jersey Reading
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Kejutan Terhenti, Klub 'Pembunuh Raksasa' Tetap Tersenyum
- Sheffield Wednesday sedang terseok di kasta tiga sepakbola Inggris. Sementara itu, Reading jatuh ke divisi terendah, ketika dua orang sahabat sejak kecil mendirikan pabrik pengolahan ikan di tenggara Bangkok, Thailand, pada 1977.

5 Kisah 'Pembunuh Raksasa' Paling Fenomenal di Piala Liga

Dikutip dari
Mengenal 'Tim Hari Rabu', Sang Penakluk Arsenal
Mail Online , Kamis, 20 Agustus 2015, Kraisorn Chansiri dan Cheng Niruttinanon memiliki hubungan yang begitu dekat, hingga mereka selalu mengklaim sebagai dua bersaudara.

Pemilik baru dua klub Inggris

Keduanya berjuang membangun bisnis, yang mereka mulai 38 tahun lalu di pelabuhan Samut Sakhon, menjadi perusahaan raksasa dunia produk hasil laut, yang bernilai miliaran dolar.


Perusahaan mereka, Thai Union Frozen (TUF) adalah produsen tuna kalengan terbesar di dunia. Lantas, anak-anak dua sahabat itu, kini mengembangkan bisnis dengan mengelola dua klub Inggris yang bermain di Champhionship.


Dejphon Chansiri, putra Kraisorn, membeli Sheffield Wednesday senilai £37,5 juta pada Januari lalu. Kemudian, Narin Niruttinanon, putra Cheng, mengakuisisi 50 persen saham Reading pada 2014 sebesar £26 juta, dan menyelamatkan klub itu dari jeratan utang.


Otoritas sepakbola Inggris mengetahui adanya hubungan di antara Dejphon dan Narin. Kemudian, meminta jaminan agar kedua klub dijalankan secara independen, dengan struktur manajemen dan pengurus yang terpisah.


Pertanyaan yang sama akan kembali diajukan, apabila kedua klub itu berhasil mencapai cita-cita mendapatkan promosi ke Premier League.


selanjutnya, kekhawatiran otoritas Inggris..


Kekhawatiran utama bukan pada persahabatan di antara dua pemilik klub. Melainkan arus pasokan keuangan, serta kemungkinan pengaruh dari TUF di dalam kedua klub yang berkompetisi pada satu divisi.


Narin adalah petinggi Thai Union Manufacturing Company, anak perusahaan TUF. Dia juga memiliki saham di TUF. Sementara itu, ayahnya, Cheng, masih menjabat sebagai
chief executive officer
(CEO) TUF bersama dengan sahabatnya, Kraisorn.


Dejphon, memang tidak memiliki posisi resmi di TUF, tapi sebagai putra Kraisorn, dia tetap memiliki keterkaitan. Kakaknya, Thiraphong, yang bertugas menjalankan TUF sebagai presiden.


Tidak diragukan, dua keluarga itu menikmati kekayaan luar biasa dari sumber usaha yang sama. Para pengusaha Thailand memang sedang melirik ke arah sepakbola Inggris, yang dimulai sejak Thaksin Shinawatra membeli Manchester City pada 2007.


Dia telah menjualnya pada Abu Dhabi United Group. Leicester adalah klub Inggris lainnya yang dimiliki pengusaha Thailand, Vichai Srivaddhanaprabha, miliarder pendiri King Power Duty Free.


Sejauh ini, para penggemar Wednesday dan Reading, tampaknya sangat bersemangat dengan perekrutan pemain oleh kedua klub, yang memperlihatkan keseriusan pemilik baru untuk membangun tim yang kompetitif.


Wednesday merekrut 11 pemain baru musim panas ini, serta menghabiskan dana £1 juta untuk memperbaiki lapangan tua Hillsborough, menjadi arena yang modern, serta menyuntikkan dana £400.000 untuk infrastruktur akademi.


selanjutnya, nama besar..



Setelah 15 tahun perjuangan, sejak tersingkir dari divisi Premier League, institusi di South Yorkshire itu tampak mulai menemui titik balik, untuk mengembalikan nama besar yang pernah mereka miliki di dunia sepakbola.


Sejak 1892, Wednesday mencatat sejarah berada di kasta tertinggi sepakbola selama 66 musim, 35 musim di kasta kedua dan hanya 9 musim di kasta tiga. Mereka tidak pernah jatuh ke divisi terendah.


Seperti Wednesday, Reading juga sibuk di bursa transfer. Mereka berhasil mencapai semifinal FA Cup pada April lalu, hanya beberapa bulan setelah diakuisisi Narin Niruttinanon, Oktober 2014, yang kemudian menunjuk Steve Clarke sebagai pelatih.


Tiga pemilik berbagi saham di Madejski, termasuk Khunying Sasima Srivikorn, seorang komposer yang telah membantu menulis lagu baru untuk klub, serta Sumrith Thanakarnjanasuth, penguasa yang dikenal dengan julukan "Tiger".


Pengaruh Thailand sudah terlihat sangat kuat, dengan pertandingan persahabatan pramusim Wednesday dan Reading dilakukan di Bangkok. Beberapa perusahaan Thailand pun menjadi sponsor, termasuk maskapai penerbangan Thai Airways.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya