Top Scorer EPL Majukan Pernikahan Demi Timnas Inggris

Striker Leicester City, Jamie Vardy
Sumber :
  • Reuters / Andrew Boyers
VIVA.co.id
Arsenal Kembali Ditimpa Kesialan di Bursa Transfer
- Jamie Vardy tampil sensasional musim ini. Namanya mencuat dari seorang pesepakbola non-liga, hingga menjadi pencetak gol terbanyak sementara Premier League. Impiannya kini adalah membantu timnas Inggris meraih trofi.

Bukan Unggulan, Leicester 'Pede' Hadapi Musim Baru

Dikutip dari
20 Fakta Menarik Seputar Tim-tim Premier League 2016-17
Sports Mail , Rabu, 11 November 2015, Vardy mengatakan terakhir kali Inggris bermain dalam putaran final kompetisi Eropa, dia menontonnya saat berlibur pada sebuah pulau di Yunani.


Saat itu pada musim panas, di mana dia meninggalkan klub non-liga Fleetwood Town, pada Mei 2012. Dia dibeli Leicester City dengan biaya transfer hanya £1 juta. Namanya tidak cukup terkenal saat itu, hingga pembeliannya tidak menjadi perhatian media.


Vardy membantu Leicester menjadi juara Divisi Championship di musim pertamanya, mencetak 16 gol dan menjadi pemain terbaik Leicester musim 2013/2014. Musim pertamanya di Premier League kembali menjadi kisah sukses.


Dia mencetak 1 gol saat Leicester meraih kemenangan mengejutkan, dengan skor 5-3 atas Manchester United di musim 2014/2015. Leicester memang hanya finis pada posisi ke-14 di akhir musim. Tapi, namanya mulai menjadi perhatian.


Manajer timnas Inggris, Roy Hodgson, memanggilnya bergabung pada 21 Mei 2015. Namun, dia baru memulai debutnya bagi timnas Inggris pada 7 Juni, dalam pertandingan persahabatan melawan Republik Irlandia, yang berakhir imbang tanpa gol.


Vardy hanya menjadi pemain cadangan ketika itu, masuk menggantikan Wayne Rooney saat pertandingan tersisa 15 menit. Beberapa bulan kemudian namanya semakin terangkat, bersanding dengan para pemain top di Premier League.


Dia telah menjadwalkan pernikahan dengan tunangannya, Becky, pada Juni 2016. Namun, kemudian ia mengubahnya jadi lebih cepat, yaitu pada 25 Mei atau sepekan setelah berakhirnya musim 2015/2016.


Perubahan itu dilakukannya, karena berharap Roy Hodgson memanggilnya dalam timnas Inggris, untuk Piala Eropa 2016 di Prancis. Mimpi striker berusia 28 tahun itu kini adalah memberikan trofi bagi negaranya.


Vardy mengaku masih merasa berada di alam mimpi, saat bangun tidur setiap pagi. "Karena cara saya sampai di tahap ini, saya pikir saya mengapresiasinya jauh lebih besar. Anda dengar pemain mengatakan ini hanya pekerjaan bagi mereka, tapi bagi saya tidak."


Dia mengaku memang melelahkan harus berlatih sepanjang waktu, bermain dalam kompetisi non-liga dengan pendapatan yang jauh berbeda. Kemampuannya baru diakui pada usia yang tak muda lagi.


Namun, dia memandang positif nasib hidupnya, menjadi contoh bagi para pemain lain. "Ini adalah kebangkitan yang saya tidak pernah prediksikan, tapi dapat menjadi contoh yang baik bagi pemain-pemain muda, tentang apa yang bisa dicapai," katanya.


"Sejujurnya, ada banyak pemain bagus di Divisi Conference. Saya kerap berpikir masalahnya hanya banyak tim tidak bersedia mengambil risiko. Untungnya bagi saya, Leicester melakukannya," ujar Vardy. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya