VIVA.co.id – Ditunjuk menggantikan Rafael Benitez pada Januari lalu, Zinedine Zidane sukses membalas kekalahan Real Madrid dalam El Clasico kedua. Dia bahkan berhasil membawa Los Blancos lolos ke semifinal Liga Champions, sementara Barcelona sudah terdepak.
Dilansir dari Mirror pada Mirror pada Selasa, 19 April 2016, kiprah Zidane sebagai pemain bahkan lebih mentereng. Kemampuan olah bolanya luar biasa, walau jelang akhir karirnya diwarnai kontroversi, dengan tandukannya kepada Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006.
Namun, insiden itu sekaligus memperlihatkan keberanian, serta kekuatan karakternya. Sayang, karakter Zidane yang kuat ternyata tidak menurun pada putranya, Luca, yang menjadi kiper U-17 Real Madrid dan baru dipromosikan ke U-19.
Tugas pertamanya adalah menghadapi PSG di semifinal UEFA Youth League. Debut Luca berakhir memalukan, karena dia tidak berani menghadapi bola yang ditendang pemain PSG. Luca dinilai tidak bertindak, seperti sebagaimana layaknya seorang kiper.
Di dalam situasi itu, semestinya kiper akan menjulurkan tangannya untuk menghalau bola, atau dengan gagah berani melompat menghentikan bola. Tapi itu tidak dilakukan Luca, yang justru membalikkan badannya seperti seseorang yang takut terkena bola.
Carlo Ancelotti Masuk Daftar Pelatih Terhebat dalam Sejarah Real Madrid
Presiden Real Madrid, Florentino Perez mengatakan Carlo Ancelotti sudah menjadi salah satu pelatih terhebat sepanjang sejarah klub. Kehadirannya memberi dampak positif.
