Komentar Sinis untuk Timnas Indonesia dari Pengamat Bola Belanda, Piala Dunia Tak Lagi Spesial
- PSSI
Belanda, VIVA – Pengamat sepakbola asal Belanda, Kees Kwakman memberi komentar sinis kepada Timnas Indonesia saat bertanding melawan Timnas Bahrain dalam lanjutan Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Selasa malam WIB 25 Maret 2025.
Timnas Indonesia berhasil menang 1-0 atas Timnas Bahrain lewat gol Ole Romeny. Raihan tiga angka membuat peluang Skuad Garuda untuk lolos ke Piala Dunia 2026 terbuka. Tapi bagi Kwakman, ini membuat level persaingan menurun.
Kwakman memberi contoh lolosnya Timnas Selandia Baru ke Piala Dunia 2026 sebagai wakil Oceania. Menurut dia, ajang empat tahunan itu tak lagi istimewa, karena persaingan tak lagi ada di level tertinggi.
Selandia Baru lolos karena bisa mengalahkan negara-negara seperti Fiji dan Samoa. Ketika sampai Piala Dunia, mereka akan bertanding melawan tim yang levelnya jauh di atas itu. Piala Dunia dikhawatirkannya tak lagi bergengsi.
Begitu juga dengan Timnas Indonesia. Kwakman bahkan mengaku tidak bersemangat ketika menyaksikan pertandingan melawan Timnas Bahrain.
"Saya tidak begitu bersemangat saat menontonnya. Saya mendoakan yang terbaik bagi anak-anak itu, dan tentu saja mereka mengejar mimpi mereka dan jika mereka berhasil, itu luar biasa," kata Kees Kwakman, dikutip dari Voetbal Primeur.
Mantan pemain NAC Breda itu menyoroti banyaknya pemain Timnas Indonesia yang mengalami kram di atas lapangan. Itu menunjukkan mereka mengalami kekalahan, padahal main dengan tempo lambat.
"Mereka semua mengalami kram dan semuanya tergeletak di tanah. Tidak ada kecepatan sama seakali, tentu saja itu sulit," tutur Kwakman.
Karena itulah dia kemudian mengkritik keputusan FIFA membuat Piala Dunia bisa diikuti 48 negara. Padahal selama ini yang membuat ajang itu spesial karena tidak semua negara bisa mengikutinya.
"Dengan perluasan Piala Dunia menjadi 48 negara, Anda juga mendapatkan negara-negara seperti Indonesia. Saya mendoakan mereka, sekali lagi," ujar Kwakman.
"Saya tidak ingin berdebat dengan siapa pun. Tetaip jika kita akan menonton (Ole) Romeny melawan Sudan, misalnya, maka saya harap saya harus bekerja keras," imbuhnya.