Pong Tuding Artis-artis DPR Tak Serius Kerja

Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVAnews - Aktor era 80-an Pong Harjatmo menegaskan bahwa ia sama sekali tidak ingin menjadi anggota DPR. Ia menyatakan, aksi corat-coretnya di atap hijau Gedung 'Kura-kura' DPR Jumat lalu murni merupakan aksi pribadi yang tidak didasari oleh motif politik apapun.

"Tujuan saya nggak ke sana (menjadi anggota dewan)," kata Pong. "Saya ini single fighter. Saya hanya ingin mengkritik mereka yang tidak punya sportivitas," kata Pong sembari menunggu pimpinan DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 2 Agustus 2010. Pong menambahkan, dalam persepsinya, politik itu kotor.

"(Almarhum) Sophan Sophian saja tidak betah (di DPR). Lihat saja kalau mereka (anggota DPR) sidang. Ada yang menggebrak meja atau berantem," ujarnya. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa DPR mengalami krisis keteladanan, dan anggota DPR tidak sungguh-sungguh memperjuangkan kepentingan rakyat.

Pong bahkan berpendapat, koleganya sesama artis yang kini duduk di DPR tidak selalu serius memikirkan rakyat. "Saya dengar, Eko (Patrio) bilang bahwa kerja di DPR itu cuma sambilan," kata Pong. Bila seperti itu, Pong semakin bertekad untuk tidak mengikuti jejak rekan-rekannya sesama artis yang kini menjadi anggota dewan.

Namun Pong tidak memukul rata setiap orang. "Ada juga yang serius seperti Tantowi Yahya, Venna Melinda, Dedi 'Miing' Gumelar, Nurul Arifin, dan Angelina Sondakh," tutur Pong. Ia mengatakan, bila saja kualitas dan kinerja teman-teman artisnya sudah sangat bagus di DPR, maka ia tidak perlu bersuara atau berteriak-teriak memperlihatkan kekecewaannya seperti itu.

"Kita ini butuh revolusi mental, dari Presiden sampai Lurah," katanya. Pong pun mengajak seluruh pihak untuk memperbaiki moral dan mental bangsa. "Kalau masih begini terus, saya bersama mahasiswa dan rakyat akan sama-sama naik lagi ke Gedung Dewan," ujarnya. Pada akhirnya, Pong mengingatkan anggota DPR untuk tidak mencoba mengecewakan rakyat lagi.

Pada Jumat lalu, Pong membuat berita dengan mengecat kata "Jujur, Adil, Tegas" di atap Gedung Kura-kura DPR. Pong sampai digelandang ke markas polisi, diminta tak mengulangi perbuatannya dan mengganti biaya pengecatan kembali tulisan itu. (umi)

Kelangkaan Minyak Goreng, Komisi 6 DPR: Rantai Pasok Rusak