6 Alasan Ibrahimovic Gagal Bersinar di Barcelona

Zlatan Ibrahimovic
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id -
Malam Bersejarah di Liga Champions, Pemuda 19 Tahun Kalahkan Messi
Zlatan Ibrahimovic merupakan salah satu pemain yang cukup sukses dalam karier sepakbolanya. Akan tetapi, bintang Paris Saint-Germain itu sempat meredup kala berkostum Barcelona.

Barcelona Banting Harga Coutinho, Rela Rugi

Barcelona sempat tertarik memakai jasa Ibra. Pemain asal Swedia tersebut didatangkan dari Inter Milan pada 2009. Akan tetapi, striker berusia 33 tahun itu tak mampu berbuat banyak di tim asal Catalan tersebut.
4 Skema Barcelona Juara LaLiga


Ibra pun dipinjamkan ke AC Milan sebelum akhirnya dipermanenkan I Rossoneri pada 2011. Kini, Ibra akan kembali ke Camp Nou guna melakoni leg 2 perempatfinal Liga Champion kontra Barcelona pada dini hari nanti WIB.

Lalu, apa saja yang membuat Ibra tak mampu bersinar dengan tim yang kini diasuh oleh Luis Enrique tersebut? Berikut beberapa alasan dari hal tersebut, sebagaimana yang dilansir oleh
Telegraph.

1. Lionel Messi

Ibra memang tidak memiliki hubungan cukup baik dengan Lionel Messi. Ditambah 2 pemain hebat dengan ego yang sama besar ini, membuatnya tidak bisa berada dalam jalur yang sama. Pelatih saat itu, Josep Guardiola, juga memainkan Messi pada posisi yang biasa ditempati Ibra.


"Saya memulai dengan baik, tapi kemudian Messi mulai berbicara," kata Ibrahimovic dalam bukunya 'I am Zlatan' pada 2011 lalu. "Dia ingin bermain di tengah, bukan di sayap, jadi sistem diubah dari 4-3-3 menjadi 4-5-1. Saya dikorbankan dan tak lagi punya kebebasan di lapangan yang saya butuhkan untuk sukses."


2. Josep Guardiola

Hubungannya dengan Guardiola pun tak begitu baik, keduanya kerap terlibat perselisihan baik di dalam ataupun luar lapangan. Salah satunya saat Guardiola hanya memainkan Ibra selama 5 menit saat Barca menang 4-1 atas Villarreal.


"Saya berpikir bahwa ia (Guardiola) adalah musuh saya. Saya berteriak kepadanya, 'anda tak punya kemaluan!' dan banyak yang lebih buruk dari itu,” kata Ibra.


 "Saya benar-benar gila. Saya kemudian melemparkan sebuah kotak penuh peralatan latihan di dalam ruang, itu jatuh ke lantai dan Pep tak berkata apa-apa, hanya menempatkan kembali barang-barang ke dalam kotak. Saya tak melakukan kekerasan, tapi andai saya Guardiola, saya sudah takut,” lanjutnya.


3. Taktik Barcelona


Ibra tidak pernah cocok dengan taktik permainan Barcelona saat itu. Berbeda dengan tim-tim sebelumnya yang selalu memanjakannya sebagai striker dengan menyesuaikan taktik tim. Sedangkan di Barcelona, sistem permainan dibangun lewat poros Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan Messi.


Ibra lebih sering ditempatkan jauh melebar di mana ia merasa kemampuannya tak akan maksimal, dan usahanya di lapangan akan sia-sia. Striker timnas Swedia itu pun akhirnya menemui Guardiola.


"Saya bilang bahwa saya dimainkan dengan cara yang salah dan bahwa mereka tak harus mendatangkan saya bila ingin pemain dengan tipe lainnya. Saya mengatakan kepadanya apa yang teman-teman saya bilang kepada saya, 'anda membeli Ferrari, tapi mengendarainya seperti Fiat',” ungkapnya.


4. Bojan Krkic


Cukup terdengar aneh bila Bojan yang kini bermain untuk Stoke City menjadi salah satu alasan Ibra melempem di Barca. Namun, kenyataannya Bojan saat itu disebut-sebut sebagai pemain yang bisa menggantikan peran dari Ibra.


Belum lagi, Bojan diklaim sebagai pemain muda potensial dan memiliki masa depan cerah seperti halnya lulusan La Masia lainnya. Akhirnya, Bojan benar-benar menempati posisi Ibra, yang saat itu dipinjamkan ke AC Milan.


5. Sikap Buruk

Ibrahimovic memiliki sikap yang cukup buruk, salah satunya tidak memiliki budaya hormat kepada pemain senior Barcelona macam Xavi Hernandez ataupun Andres Iniesta. Mantan pemain Ajax Amsterdam ini melihat Barca layaknya sebuah sekolah.


"Saya telah mendapatkan kesan bahwa Barcelona adalah sedikit seperti di Ajax, rasanya seperti berada kembali di bangku sekolah. Tak ada satu pun pemain yang bertingkah seperti superstar, dan itu aneh. Semua pemain seperti anak sekolah. Pemain terbaik di dunia berdiri di sana dengan kepala tertunduk, dan saya tak mengerti semua itu. Itu konyol," tulis Ibra pada bukunya.


6. Hobi pada Mobil Mewah

Barcelona saat itu memiliki aturan bahwa pemain tak diizinkan untuk mengendarai mobil mewah ke tempat latihan. Namun, Ibra yang gemar dengan mobil-mobil mewah tak menerima aturan tersebut dan memilih untuk melanggarnya.


"Omong kosong apa itu? Saya akan mengambil mobil apapun yang saya inginkan. Saya melompat ke Ferrari saya, meletakkan kaki saya di gas dan kemudian parkir tepat di depan pintu pelatihan,” ujar Ibra yang sudah membukukan 100 gol untuk PSG itu. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya