5 Transfer Mahal Premier League yang Paling Mubazir

Winger Manchester United, Angel Di Maria
Sumber :
  • Reuters / Phil Noble Livepic
VIVA.co.id
Bertemu Conte, Hiddink Minta Saran soal Inter Milan?
- Setiap klub tentu punya harapan tinggi terhadap pemain yang mereka beli dengan harga mahal. Klub-klub ingin para pemain dengan banderol selangit bisa membantu mereka dalam ambisi meraih prestasi di sebuah kompetisi.

Rekor Buruk Mourinho di MU
Namun, pembelian mahal tak selamanya berujung manis. Beberapa pemain yang ditebus dengan uang banyak justru tampil melempem. Bahkan, beberapa di antara mereka hanya menjadi penghangat bangku cadangan.

MU Mainkan Mkhitaryan Lagi, Mourinho Tidak Puas
Fenomena seperti ini kerap terjadi di ajang Premier League dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Dalam catatan FoxSport, ada sekitar lima pemain mahal yang gagal menampilkan performa terbaiknya.

Jangankan menghadirkan prestasi, menampilkan permainan terbaik saja sulit. Kelima pemain tersebut justru sangat akrab di bangku cadangan karena kontribusinya terhadap tim sangat minim.

Kira-kira siapa saja mereka? Berikut ini adalah pembelian mahal di Premier League yang sia-sia:

1. Andriy Shevchenko

Dibeli Chelsea dari AC Milan pada musim panas 2006 silam. Kala itu, The Blues harus menebus Sheva dengan uang sebesar £30,8 juta atau setara Rp650 miliar.

Tapi, apa yang terjadi? Di musim pertamanya, Shevchenko justru berkutat dengan cedera. Dia juga harus menjalani operasi hernia di musim yang sama.

Nasib baik ternyata tak juga berpihak pada Shevchenko di musim-musim berikutnya. Hingga akhir masa baktinya bersama Chelsea di 2009, Shevchenko cuma mampu bermain di 48 laga dan membukukan 9 gol saja.

Andriy Shevchenko

Ke halaman selanjutnya


2. Robinho

Penyerang Timnas Brasil, Robinho

Pemain ini dianggap sebagai titisan Pele. Manchester City pun berani menebus Robinho dari Real Madrid senilai £32,5 (senilai Rp685 miliar) pada 2008 lalu.

Di musim perdana, Robinho terlihat cukup menjanjikan. Dia menjadi top scorer klub di ajang Premier League dengan torehan 14 gol.

Namun, pada musim kedua, Robinho mulai mengalami mimpi buruk. Pemain asal Brasil tersebut bahkan sempat absen tiga bulan akibat cedera.

Sepanjang musim 2009/10, Robinho cuma bermain sebanyak 12 kali untuk ManCity di segala ajang.

Ke halaman selanjutnya


3. Andy Carroll

Andy Carroll

Keputusan terburuk yang pernah dilakukan Liverpool di era Premier League adalah dengan mendatangkan Andy Carroll dari Newcastle United. The Reds di Januari 2011 lalu berani membayar Carroll dengan yang sebesar £35 juta (setara Rp738 miliar).

Dengan angka tersebut, Carroll pun dinobatkan sebagai pembelian termahal Liverpool hingga sekarang.

Sayangnya, harga mahal Carroll tak sebanding dengan prestasinya. Selama dua tahun membela Liverpool, The Tarzan ternyata cuma bisa mengemas 11 gol saja.

Performa buruk Carroll disebabkan karena cedera akut dan kesulitan beradaptasi dengan permainan Liverpool.

Ke halaman selanjutnya


4. Fernando Torres

Transfer Fernando Torres dari Liverpool ke Chelsea pada Januari 2011 lalu, menjadi sebuah kejutan tersendiri. Banyak pihak yang kaget Liverpool saat itu rela kehilangan salah satu striker andalannya.

Fernando Torres belum juga tampil tajam

The Blues menebus Torres dengan uang senilai £50 juta (setara Rp1 triliun). Nahas, performa Torres di Chelsea justru anjlok.

Selama empat tahun membela Chelsea, Torres bermain di 110 pertandingan Premier League. Ironis, karena torehan golnya di liga domestik cuma sebanyak 20 saja.

Ke halaman selanjutnya


5. Angel Di Maria

Pemain Manchester United, Angel Di Maria

Sejauh ini, Di Maria menjadi pembelian paling gagal dalam Premier League. Musim panas lalu MU menebus Di Maria dari Real Madrid dengan harga £59,7 juta (senilai Rp1,2 triliun).

Bulan madu Di Maria di MU awalnya berjalan baik. Di lima pertandingan perdana, dia sukses membukukan tiga gol dan merebut hari para pendukung MU.

Selanjutnya, El Fideo justru mengalami masa-masa sulit. Performanya melorot dan jauh dari apa yang ditunjukkannya di awal musim.

Manajer MU, Louis van Gaal, pun mulai menyisihkannya dari skuad utama. Prestasi terburuknya adalah pada 10 laga terakhir MU di Premier League.

Dalam kurun waktu tersebut, Di Maria cuma bisa meraih posisi starter sebanyak satu kali saja.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya