Melihat dari Dekat Pembuatan Trofi Piala Presiden

Pembuat trofi Piala Presiden, Ida Bagus Ketut Lasem
Sumber :
  • Bobby Andalan(Bali) /VIVA.co.id

VIVA.co.id - Ada yang unik dari perhelatan Piala Presiden yang digelar PT Mahaka Sports and Entertainment. Itu terletak pada trofi dari ajang yang kini telah memasuki babak 8 besar tersebut.

5 Buyback Termahal Sepanjang Sejarah Sepakbola

Trofi Piala Presiden terbuat dari kayu, dipahat oleh seniman tersohor asal Kabupaten Gianyar, Bali. Pahatan pertama trofi Piala Presiden dilakukan oleh orang nomor satu di Republik ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selanjutnya, ditunjuk Ida Bagus Ketut Lasem untuk melanjutkan pahatan pertama Presiden Jokowi tersebut.

Saat ditemui di kediamannya, Lasem tengah konsentrasi memahat kayu yang akan dijadikan trofi itu. Dengan teliti sedikit demi sedikit ia memahat sketsa yang telah dibuat.

Jalani Debut di Klub Baru, Telinga Eks Bomber Milan Putus

Dengan ramah ia menyambut VIVA.co.id. Di awal percakapan, Lasem mengaku sedikit mengalami kesulitan lantaran hanya diberikan sketsa tampak depan saja. Padahal sebelumnya, ia selalu diberikan sketsa tampak empat dimensi dari berbagai sudut. "Jadi, samping kiri, kanan dan belakang saya coba sesuaikan dengan imajinasi saya," kata Lasem, Selasa, 15 September 2015.

Awalnya, Lasem mengaku terkejut kala namanya disebut sebagai pemahat yang akan melanjutkan pahatan pertama Presiden Jokowi. Lasem yang pernah mendapat order dari kerabat musisi legendaris Bob Marley itu mengaku tak pernah berharap ditunjuk membuat trofi ajang bergengsi tersebut.

Gabung MU, Ibrahimovic Pakai Jasa Fisioterapis Pribadi

"Saya memang ditunjuk untuk membuat trofi Piala Presiden. Dalam artian begini, di Bali banyak seniman. Saya tercantum juga di sana, tetapi tidak tahu nomor berapa. Dari segi kebudayaan, nama saya yang terpilih dan itu tidak terduga," ujarnya.

Bagi Lasem, membuat trofi Piala Presiden merupakan suatu kehormatan. Ia mengaku tak berharap apapun atas hasil karyanya kelak. Yang ada di benak Lasem, ia hanya ingin membuat harum daerahnya melalui karya monumentalnya ini. "Saya tidak pernah berharap sesuatu dan itu saya sampaikan saat saya dipanggil meeting untuk mengerjakan pahatan Piala Presiden," ujarnya menambahkan.

Meski demikian, Lasem tetap memiliki tiga hal prinsip dalam karyanya. Dan, ketiga hal itu ia pegang teguh. Prinsip pertama bagi dia adalah seni itu menyangkut perasaan senang. "Saya senang berbuat sesuatu yang disenangi orang," ujarnya.

Kedua, seni yang difahami Lasem bukanlah paksaan. Bagi dia, koreksi terhadap hasil karya menjadi bagian tak terpisahkan di sini. Sebabnya, kedua belah pihak yakni, pembuat dan penikmat seni harus merasakan kesenangan yang sama. "Dalam kesenangan tersebut ada keseimbangan antara saya yang membuat dan orang yang mendapat kesenangan," ujarnya.

Ketiga, orientasi Lasem tak melulu berdasar materi alias uang. "Seni lebih dahulu sebelum melakukan harapan kerja yang diharapkan orang lain," ujarnya menerangkan.

Ia berharap, hasil karyanya dapat diterima semua lapisan insan olahraga. "Kebanggaan bagi saya selaku seniman. Hasil karya saya mudah-mudahan disenangi seluruh peserta yang suka olahraga."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya