Jaringan XL Mulai Selimuti Wilayah Tertinggal di 4 Provinsi

Menara BTS milik XL Axiata.
Sumber :
  • Dok.XL

VIVA – PT XL Axiata Tbk mulai mengoperasikan jaringan telekomunikasi universal service obligation (USO) yang tersebar di 40 lokasi wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di 4 provinsi.

Menara Telekomunikasi Itu Berubah Konsep

Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya mengatakan, pihaknya berharap pemerintah memberikan kepercayaan lebih kepada XL untuk membangun lagi jaringan USO di lokasi-lokasi lainnya di Tanah Air.

"Kita memiliki visi yang sejalan dengan pemerintah dalam menyediakan jaringan telekomunikasi dan data/internet. Tak hanya mengejar ketertinggalan dari daerah lain, tapi juga mempercepat pembangunan nasional," kata dia, dalam keterangannya, Rabu, 24 Januari 2018.

Emiten Menara Telekomunikasi Gandeng Nokia, Mau Perkuat Bisnis 5G di Indonesia

Salah satu provinsi yang sudah tersentuh jaringan USO adalah Kota Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Menurut Yessie, Site Tabalong yang menjadi lokasi peresmian berada di area yang cukup terpencil, jaraknya 60 kilometer dari ibu kota Tabalong, Tanjung.

Sementara, jarak dari ibu kota provinsi, Banjarmasin, ke Tabalong sejauh 230 kilometer dengan waktu tempuh normal sekitar 7 jam. Site yang terletak di Desa Purui tersebut dilengkapi dengan menara antena (BTS) setinggi 30 meter untuk memancarkan sinyal ke ponsel warga.

Pembangunan 9.000 Km Jaringan Fiber Optik Selesai Tahun Ini, Demi 5G

"BTS ini memiliki daya jangkau sinyal dengan kualitas sampai radius 1 kilometer. Sebelumnya, warga harus menjangkau puncak suatu bukit yang berada sekitar 2 kilometer dari desa," ungkap Yessie.

Saat ini ada sekitar 500 warga yang telah memanfaatkan layanan seluler dari site ini. Sementara untuk koneksi ke jaringan XL Axiata, site tersebut menggunakan koneksi melalui satelit.

Sebuah parabola berukuran sedang menjadi perangkat untuk menghubungkan site tersebut dengan jaringan XL Axiata. Sebagai sumber energi untuk menghidupkan semua perangkat tersebut digunakan listrik yang berasal dari tenaga matahari atau solar cell.

Pengoperasian jaringan ini diresmikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Penyelenggara Pos dan Informatika Kominfo, Ismail MT, menyampaikan apresiasi terhadap XL Axiata atas ketepatan waktu membangun jaringan telekomunikasi dalam proyek USO ini.

"Proyek pembangunan jaringan USO merupakan upaya pemerintah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk mempercepat mengadaan layanan telekomunikasi yang selama ini belum terjangkau jaringan seluler," paparnya.

Selain di Kalimantan Selatan, tiga provinsi lainnya yang digarap XL Axiata adalah daerah tertinggal di Kallimantan Barat, Sulawesi Tenggara dan NTB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya