5 Pekerjaan Terancam Kecerdasan Buatan, Ada Guru dan Dokter

Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/PIRO4D

VIVA – Teknologi kecerdasan buatan, sepertinya bakal berpotensi memangkas pekerjaan manusia di masa depan. Dengan kecerdasan buatan, apapun pekerjaan bisa dilakukan.

Mobil Ini Bikin Ratusan Karyawan Apple Dipecat

Penerapan teknologi yang dikenal juga sebagai Artificial Intelligence (AI) ini mulai menjamur disematkan pada robot, sehingga bisa melayani manusia baik itu dari sisi seks, sebagai pelayan restoran, pegawai bandara dan lainnya.

Selain itu, AI mulai banyak disematkan pada program-program analisis, sehingga prediksi yang dibaca lebih akurat dan rekomendasinya brilian

Respons Gibran Soal Indosat dan Nvidia Akan Bangun Pusat Pengembangan Kecerdasan Buatan di Solo

Lalu, apa pekerjaan yang terancam dengan adanya AI ini, simak sajiannya dikutip dari IT Pro Portal, Minggu 28 Januari 2018: 

1. Dokter

Serba-serbi iPhone 16 yang Bikin Penasaran

AI dapat memperbaiki akses terhadap layanan medis di daerah terpencil. Kurangnya dokter di daerah terpencil, mungkin tidak menjadi masalah lagi. 

Ahli bedah robotik dapat melakukan operasi pada pasien dan melakukan prosedur medis yang kompleks dipantau secara jarak jauh oleh manusia dari rumah sakit.

2. Guru

Kurikulum untuk siswa atau mahasiswa bisa dituangkan dengan sistem perangkat lunak AI. Kemudian, belajar bisa dilakukan menggunakan perangkat seperti smartphone, tablet, dan laptop. Dengan demikian, guru hanya 'dipakai' untuk merancang kurikulum yang dituangkan dalam teknologi AI.

3. Analis Investasi

Seperti kurikulum, data untuk analisis juga bisa dituangkan ke dalam AI. Misalnya soal investasi dibutuhkan analisis dari manusia, tetapi dengan AI pun dapat memberi akses terhadap informasi investasi yang terus berubah dan dinamis.

Analisis akan menggunakan data real-time, berita terbaru, update perusahaan, dan probabilitas risiko untuk menginformasikan keputusan investasi dalam hitungan detik. Ini juga termasuk pekerjaan-pekerjaan lain yang membutuhkan analisis.

4. Pengacara

Berdasarkan algoritma yang kompleks, yang menggabungkan data historis, prosedur legislatif, catatan kriminal, dan informasi terkait lainnya, tuntutan hukum dapat dengan mudah diselesaikan oleh 'pengacara AI'. Mungkin ini lebih akurat untuk menghindari 'kesalahan' manusia. 

5. Pelayan

Kini, toko fisik atau offline mulai tutup lapak. Mereka mulai beralih memasarkan barang secara online.

Keunggulan berjualan pada marketpace, mereka sudah menggunakan sistem canggih seperti AI yang memberikan rekomendasi-rekomendasi barang kepada pembeli, sehingga barang cepat laku. Sudah barang tentu pekerjaan pelayan toko juga tergerus AI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya