Google Sapu Bersih Aplikasi di Android

Telepon - smartphone - mobile phone - hp - gadget - internet - generasi milenial - VR - google
Sumber :
  • REUTERS/Toby Melville

VIVA – Raksasa teknologi asal Amerika Serikat Google telah menghapus lebih dari 700 ribu aplikasi Android dari Google Play Store sepanjang 2017. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 70 persen dari tahun sebelumnya.

TikTok Laporkan Sudah Take Down 10,8 Juta Hoaks terkait Pemilu 2024, Menurut Menkominfo

Mengutip situs The Verge, Kamis, 1 Februari 2018, mayoritas atau 99 persen aplikasi yang dihapus Google belum sempat diunduh oleh pengguna Android dari Play Store.

Google Play Product Manager, Andrew Ahn mengatakan, bahwa ada 250 ribu aplikasi yang dihapus lantaran mencoba untuk meniru aplikasi resmi yang lebih dulu ada.

Ada Android 15 bikin Fitur Ini bisa Digunakan untuk Melacak HP Mati

"Awal bulan ini saja kami menghapus 60 game di Play Store yang beberapa di antaranya ditemukan tampilan iklan yang tidak seharusnya ditonton oleh anak-anak," kata dia.

Kini Google telah meluncurkan Google Play Protect. Fitur pengaman ini tersedia di Google Play Store, dan fungsinya bisa melakukan pengecekan semua aplikasi Android yang terinstal untuk mencegah adanya aplikasi jahat di dalamnya.

YouTube Premium Bisa Dinikmati 10 Negara, Ada Pulau Paling Sial

Sistem operasi Android secara otomatis akan melakukan pemindaian pada aplikasi yang terinstal. Aplikasi berpotensi berbahaya (PHAs) merupakan aplikasi yang berupaya memasukkan informasi pribadi pengguna yang membahayakan pengguna Android.

Ahn melanjutkan, ada beberapa indikator yang membuat Google menghapus aplikasi dari Play Store. Pertama, aplikasi ini merupakan hasil contekan alias copy paste dari yang sudah ada sebelumnya. Kedua, aplikasi itu memiliki konten bermuatan pornografi, kekerasan yang ekstrem, kebencian, serta berkaitan dengan aktivitas-aktivitas ilegal.

Tahun lalu, Google menempatkan semua teknologi pemindaian dan deteksi malware di bawah payung Google Play Protect.

Android merupakan sistem operasi paling dominan saat ini. Tak heran Play Store mereka menjadi target serangan siber paling banyak. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya